Kotekan, Tradisi Mengusir Raksasa saat Ada Gerhana

By Cirana Merisa, Kamis, 1 Februari 2018 | 06:01 WIB
Untuk mengusir Batara Kala, mereka membunyikan apapun supaya berisik. (Cirana Merisa)

Bobo.id – Teman-teman sempat melihat gerhana Bulan total tadi malam? Sambil menikmati fenomena alam itu, apa yang teman-teman lakukan?

Biasanya orang-orang hanya akan duduk memandang langit sambil minum teh atau minuman hangat lainnya.

Namun ada yang unik dari warga yang menyaksikan gerhana Bulan total kemarin di Malang, tepatnya di Desa Kalisongo, Kecamatan Dau.

Memainkan Alat Musik

Pada Rabu, 31 Januari 2018 malam kemarin, gerhana Bulan total di Desa Kalisongo tidak terlihat karena berawan.

Namun, warga tetap semangat menyambut fenomena langka itu, lo.

Mereka keluar dari rumahnya dan membawa alat musik untuk dimainkan.

Alat musik itu merupakan alat musik tradisional, seperti angklung, kolintang, dan lain-lain.

Mereka berjalan menyusuri jalan desa dan membunyikan setiap alat musik yang dipegangnya.

Baca juga: Pertunjukan Ludruk dari Jawa Timur

Mitos Gerhana

Masyarakat Jawa pada zaman dulu menganggap kalau gerhana Bulan itu terjadi karena raksasa bernama Batara Kala menelan Bulan.

Sebaliknya, gerhana Matahari terjadi karena sang raksasa itu menelan Matahari.