Bobo.id – Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, kita akan sering melihat warna merah ada di mana-mana. Sepertinya, warna merah adalah warna favorit orang Tionghoa.
Mulai dari pakaian, amplop, hingga berbagai ornament atau hiasan dalam perayaan Tahun Baru Imlek.
Banyak objek wisata pun dihiasi dengan lampion yang berwarna merah.
Sebenarnya, apa makna di balik warna merah tersebut, ya?
Merah Berarti Kebahagiaan
Beberapa waktu lalu, seorang peneliti dan budayawan Tionghoa bernama David Kwa pernah menjelaskan, bahwa makna warna merah itu adalah sebuah kebahagiaan.
Menurut Pak Kwa, warna merah adalah warna panas atau warna matahari. Api diharapkan dapat memberikan suasana kebahagiaan.
Serba-serbi warna merah ini menggambarkan pengharapan di tahun yang baru. Segala kesedihan dan kegelapan akan lenyap, lalu digantikan dengan kebahagian.
Baca juga : Perayaan Hari Raya Kuningan oleh Umat Hindu
Kebaikan Hati, Kebenaran, Ketulusan Hati, dan Kemakmuran
Kemudian, menurut penulis buku “78 Tips Menambah Hoki Anda” yang bernama Suhana Lim juga menjelaskan makna warna merah dalam Imlek.
Menurut Pak Suhana, selain kebahagian, makna lain dari warna merah adalah sebagai simbol dari kebaikan hati, kebenaran, dan ketulusan hati.
Bagi Pak Suhana, warna merah pun seringkali dihubungkan dengan kemakmuran. Itu sebabnya warna merah menjadi warna yang digemari oleh orang Tionghoa, terutama dalam merayakan Tahun Baru Imlek.
Baca juga : Mengenal Perayaan Hari Raya Galungan di Bali
Warna Kuning Emas
Selain warna merah, warna lainnya yang banyak ditemukan saat perayaan Tahun Baru Imlek adalah warna kuning dan emas.
Sama seperti warna merah, warna kuning emas juga dianggap lambang kemakmuran. Oleh sebab itu, saat warna kuning dan emas digabungkan, diharap bisa membawa aura yang positif.
Nah, sekarang sudah tahu, kan, teman-teman?
(Kompas.com/ Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja)