Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya, Perpaduan Agama Islam dan Budaya Tionghoa

By Cirana Merisa, Sabtu, 10 Februari 2018 | 03:17 WIB
Bangunan berwarna merah dan hijau ini ternyata adalah masjid. (Cirana Merisa)

Nah, saat berdagang itulah, Laksamana Cheng Ho juga menyebarkan agama Islam di daerah Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Laksamana Cheng Ho datang ke Indonesia sekitar tahun 1416.

Saat itu, ia bersama pasukannya mendarat di Pantai Simongan, Semarang.

Mereka mengunjungi Kerajaan Majapahit dan juga menyebarkan agama Islam.

Baca juga: Cheng Ho, Penjelajah Samudera dari Timur

Perpaduan Islam dan Tionghoa

Pintu masuk masjid ini seperti bangunan pagoda yang dilengkapi dengan relief naga dan patung singa dari lilin.

Namun yang membuat masjid ini terlihat seperti masjid adalah ada tulisan Allah dalam huruf Arab di puncak pagoda.

Ada juga beduk yang diletakkan di sebelah kiri masjid.

Masjid ini panjangnya 11 meter dan lebarnya 9 meter dengan 8 sisi di bagian atas bangunan utama.

Memang masjid ini kecil, hanya bisa menampung 200 umat saja, tapi justru yang unik adalah angka-angkanya.

Angka 11 merupkan ukuran Ka’bah saat baru dibangun, angka 9 melambangkan Wali Songo.

Sedangkan angka 8 melambangkan Pat Kwa atau keberuntungan dalam budaya Tionghoa.