Bau Nyale, Tradisi Menangkap Putri Mandalika yang Berubah Menjadi Cacing Laut

By Cirana Merisa, Rabu, 7 Februari 2018 | 03:30 WIB
Mulai dari anak-anak sampai orang tua, semuanya ikut menangkap cacing laut. (Cirana Merisa)

Bobo.id – Teman-teman tahu tradisi Bau Nyale? Yuk, kita simak tradisi Bau Nyale ini!

Suku Sasak

Suku Sasak yang tinggal di Lombok, Nusa Tenggara Barat memiliki tradisi yang disebut Bau Nyale.

Tradisi ini dilakukan setiap tanggal 20 bulan 10, penanggalan Suku Sasak.

Tahun 2018 ini, tradisi Bau Nyale diadakan mulai bulan Februari sampai awal Maret mendatang.

Baca juga: Rantok, Alat Penumbuk Padi yang Menjadi Pertunjukan Seni

Menangkap Cacing Laut

Dalam tradisi Bau Nyale, setiap orang ikut dalam keramaian di pantai-pantai di Lombok.

Mereka menangkap cacing laut yang disebut nyale.

Cacing laut ini ada yang berwarna merah, kuning, dan hijau.

Mulai dari anak-anak sampai orang tua, semuanya ikut berusaha menangkap cacing-cacing laut.

Ada yang duduk di bebatuan pantai, ada juga yang menerjang ombak ke arah pinggir laut.

Baca juga: Kendi Maling, Kendi Khas Lombok

Legenda Putri Mandalika