Bau Nyale, Tradisi Menangkap Putri Mandalika yang Berubah Menjadi Cacing Laut

By Cirana Merisa, Rabu, 7 Februari 2018 | 03:30 WIB
Mulai dari anak-anak sampai orang tua, semuanya ikut menangkap cacing laut. (Cirana Merisa)

Kenapa mereka semua menangkap cacing laut saat tradisi Bau Nyale ini?

Menurut legenda di sana, dulu ada seorang putri yang cantik bernama Mandalika.

Banyak pangeran yang ingin menikahi Putri Mandalika karena kecantikannya.

Pangeran-pangeran itu pun melakukan perang untuk mendapatkan Putri Mandalika.

Putri Mandalika pun menceburkan diri ke laut agar para pangeran tidak melakukan perang.

Konon, setelah melompat ke laut, Putri Mandalika berubah menjadi cacing laut.

Nah, karena itulah dalam tradisi yang diadakan sekali dalam setahun ini, mereka berusaha menangkap cacing laut.

Dengan menangkap cacing laut itu, mereka berharap bisa bertemu dengan Putri Mandalika.

Mengandung Protein

Cacing laut ini ternyata mengandung protein yang tinggi.

Maka itu, setelah ditangkap, cacing berwarna-warni itu dimasak dan dimakan.

Rasanya juga, mmm, sangat enak, lo!

Biasanya cacing-cacing laut itu dimasak dengan cara dipepes, yaitu dibungkus dengan daun kelapa lalu dibakar.

Cacing laut juga dipercaya bisa menyuburkan tanaman, terutama padi.

Nah, itulah tradisi Bau Nyale di Lombok.

Kalau teman-teman mau mencoba keseruannya menangkap cacing laut, teman-teman bisa berkunjung ke Lombok sampai bulan Maret nanti.

Sumber: Kompas.com