Inilah Perbedaan Kerupuk, Keripik, dan Rempeyek

By Yomi Hanna, Sabtu, 10 Februari 2018 | 05:18 WIB
Kerupuk (Hanna Vivaldi)

Bobo.id - Renyahnya kerupuk, keripik, dan rempeyek, membuat camilan ini sering dijadikan sebagai pelengkap makanan.

Meskipun sama-sama memiliki tekstur yang garih dan rapuh, tapi ternyata ketiganya berbeda satu sama lain, lo.

Kira-kira, apa saja perbedaan kerupuk, keripik, dan rempeyek ini, ya?

Kerupuk

Kerupuk terbuat dari campuran tepung tapioka dengan bahan penyedap.

Dari kedua bahan tersebut, dibuatlah adonan dan dibentuk.

Setelah itu, adonan tadi dikukus, lalu dipotong tipis dan dibiarkan kering di bawah sinar matahari.

Sebelum digoreng, sebaiknya kerupuk dijemur dulu, agar dapat mengembang dengan baik saat digoreng.

Baca juga : Inilah 3 Fakta Tentang Makanan dan Minuman di Pesawat yang Harus Diketahui

Ketika ingin menggoreng kerupuk, wajan yang digunakan harus besar dengan minyak panas yang banyak, agar semua kerupuk yang ingin digoreng dapat terendam.

Kerupuk terdiri dari beberapa variasi, seperti kerupuk amplak, kerupuk bawang, kerupuk gendar atau kerupuk nasi, kerupuk ikan, kerupuk kampung, kerupuk kemplang atau kerupuk Palembang, kerupuk kuku macam, kerupuk kulit, kerupuk mie, kerupuk putih atau kerpuk warung, kerupuk merah, dan kerupuk udang.

Keripik

Keripik ini memiliki ukuran yang lebih kecil dari kerupuk, yang biasanya dibuat dari buah, umbi, atau sayuran.

Keripik dibuat dari bahan utama tadi, kemudian diiris tipis, dijemur hingga kering.

Setelah itu, bahan yang sudah dijemur kering digoreng, tanpa perlu dicampur dengan tepung.

Sama seperti kerupuk, keripik dapat dimakan sebagai camilan atau dijadikan sebagai pelengkap makanan.

Baca juga : Makanan Sehat Bisa Berubah Jadi Tidak Sehat, Jika Disajikan Seperti Ini

Keripik di Indonesia terdiri dari beberapa variasi.

Keripik yang paling populer adalah keripik kentang, keripik singkong, dan keripik pisang.

Selain itu, ada juga keripik nangka, emping, keripik apel, keripik bayam, keripik belut, keripik ceker, keripik durian, keripik jamur, keripik oncom, keripik salak, keripik sanjay atau keripik singkong balado, keripik sukun, keripik tempe, keripik teripang, dan keripik ubi, yang terbuat dari ubi jalar.

Rempeyek

Di daerah Jawa, makanan ini disebut juga dengan peyek.

Rempeyek yang paling banyak kita jumpai adalah rempeyek kacang.

Rempeyek ini terbuat dari adonan tepung beras, bawang putih, garam, kemiri, ketumbar, irisan daun jeruk, santan, air kapur, telur, dan bumbu lainnya yang telah dihaluskan.

Setelah itu, ditambahkan potongan kacang tanah. Dengan menggunakan sendok, cairan adonan rempeyek dituang ke atas penggorengan yang berisi minyak panas.

Baca juga : Makanan Jatuh ke Lantai, Apa Boleh Dimakan?

Selain kacang tanah, ada ikan teri, kacang kedelai, kacang hijau, rebon, ebi, bayam, laron, atau ikan bilis yang sering digunakan sebagai topping atau isian rempeyek pengganti kacang.

Di Jawa, rempeyek biasanya dijadikan sebagai camilan tambahan sewaktu makan pecel.

Nah, sekarang sudah tahu, kan, perbedaan ketiganya?

Baik kerupuk, keripik, maupun rempeyek yang sudah digoreng, harus disimpan di dalam wadah yang kedap udara dengan kelembaban udara yang rendah.

Sebab, jika dibiarkan di udara terbuka selama lebih dari beberapa jam, maka akan mulai melunak dan kenyal, teksturnya pun tidak renyah lagi.

(Sajiansedap.grid.id)