Bobo.id – Madura dikenal sebagai daerah penghasil garam sehingga dijuluki pulau garam.
Seperti apa pembuatan garam di Madura? Kita cari tahu, yuk!
Menjemur Air
Membuat garam dari air laut dilakukan dengan cara menjemur air laut.
Sebelum dijemur, air akan diambil menggunakan pompa ke petak-petak kecil.
Air laut yang ada di satu petak akan dialirkan lagi ke petak berikutnya.
BACA JUGA: Salina Turda, Tambang Garam Tua yang Mendunia
Kenapa Dialirkan ke Petak Lain?
Air laut itu mengandung banyak zat, salah satunya adalah garam.
Supaya tidak bercampur, zat lain di dalam air laut harus dibuang dengan cara diendapkan.
Setelah zat lain itu mengendap, air garam akan dialirkan ke petak lain.
BACA JUGA: Manfaat Garam Bagi Tubuh Kita
Berkali-Kali
Zat lain yang ada di dalam air laut itu banyak, jadi proses pengendapan pun dilakukan berkali-kali.
Supaya proses pengendapannya berjalan cepat, petani garam biasanya membuat banyak petak.
Di petak paling akhir, air laut sudah mengental dan hanya berisi garam.
BACA JUGA: Pembuatan Garam Gunung dan Kisah di Baliknya
Dikristalkan
Kalau air lautnya sudah mengental, air laut akan dikristalkan.
Dalam proses pengkristalan ini, air laut akan dijemur berhari-hari.
Lama-kelamaan, air akan menguap.
Saat air menguap, kandungan garam di dalamnya akan mengkristal (berubah menjadi butiran garam).
Nah, butiran garam itulah yang dijual oleh para petani.
BACA JUGA: Garam Pink dari Himalaya
Kotak Fakta:
- Kandungan air tawar di dalam air laut Madura sangat sedikit. Hal itu disebakan oleh sedikitnya jumlah muara di Madura.
- Karena campuran air tawarnya sedikit, air laut Madura pun lebih kental, daripada air laut di pulau lain di Indonesia.
- Karena lebih kental, air laut madura pun lebih bagus kalau dijadikan bahan membuat garam.
Teks: Joko/Willa, Foto: Creative Commons - JJ Harrison