Arah Atas dan Bawah di Antariksa

By Sylvana Toemon, Jumat, 2 Maret 2018 | 03:10 WIB
Di antariksa manusia tidak dapat merasakan mana yang atas, mana yang bawah. (Sylvana Toemon)

Bobo.id - Saat melihat benda-benda langit dari permukaan Bumi, kita selalu memandang ke atas. Bagaimana apabila kita berada di antariksa?

BACA JUGA: 7 Hal yang Dilakukan Astronaut Agar Bisa Tidur

Gaya Gravitasi Kecil

Saat berada di antariksa, gaya gravitasi sangat kecil, hampir tidak terasa.

Akibatnya, orang dan benda melayang-layang di angkasa.

Dalam keadaan seperti ini, manusia tidak dapat merasakan mana yang atas, mana yang bawah.

 Bagian kepala belum tentu di atas, kaki belum tentu ada di bawah.

BACA JUGA: Apakah Astronaut Berolahraga?

Jungkir Balik

Para astronaut yang pergi ke ruang angkasa tinggal di dalam stasiun antariksa yang  mengorbit Bumi.

Dari stasiun ini, Bumi tidak selalu terlihat di bawah.

Matahari dan Bulan tidak selalu terlihat di atas.

Para astronaut yang terlihat berpose jungkir balik, tidak merasakan dirinya dalam posisi terbalik.

BACA JUGA: Menengok Kehidupan Astronaut di Ruang Angkasa

Teori Heliosentris

Arah atas dan bawah yang tidak tentu itu sudah diduga sejak diungkapkannya teori Heliosentris pada tahun 1543.

Teori Heliosentris adalah teori yang menyatakan bahwa Matahari adalah pusat Tata Surya.

 Bumi yang mengelilingi Matahari, bukan sebaliknya seperti yang diyakini sebelumnya. Teori ini diungkapkan oleh Nicolaus Copernicus.