Serba-serbi Helm yang Sudah Ada Sejak 900 SM

By Aan Madrus, Minggu, 4 Maret 2018 | 02:18 WIB
Aneka mama helm. (Foto: Creative Commons) (Aan Madrus)

Ada helm untuk hiasan saja. Misalnya helm yang digunakan polisi Inggris.

Selain itu ada helm untuk keperluan medis. Misalnya helm yang digunakan oleh penderita displosis cleidocranial, yaitu gangguan perkembangan pada tulang, antara lain tulang kepala.

Desain atau bentuk dan bahan helm pun disesuikan dengan kebutuhan pengguna. Misalnya, helm pembalap sepeda harus mampu melindungi kepala pemakai dari benturan yang keras saat terjatuh di jalan.

Helm untuk balap sepeda harus berventilasi baik dan berbentuk aerodinamis. Artinya bentuk helm tidak boleh menghambat kecepatan sepeda saat bergesekan dengan udara.

BACA JUGA: EcoHelmet, Helm Ramah Lingkungan dari Kertas Daur Ulang

Berikut ini contoh helm lain yang bentuk dan bahannya disesuaikan dengan pengguna:

Helm yang dirancang untuk olahraga panjat tebing harus mampu melindungi kepala dari benturan bila pemanjat tebing jatuh.

Helm itu harus melindungi kepala dari benda-benda seperti batu kecil dan peralatan pendakian yang jatuh dari atas.

Helm panjat tebing harus ringan dan kecil sehingga tidak mengganggu pendakian.

Helm untuk pengendara sepeda motor dirancang menutupi seluruh kepala.

Dilengkapi dengan layar wajah yang bisa ditutupdan dibuka. Layar itu untuk melindungi mata dari silau.

Helm untuk pekerja kontruksi hanya menutupi bagian atas kepala. Gunanya untuk melindungi pemakainya dari benda-benda yang jatuh dari atas, sepeti alat-alat kerja, puing-puing, dan sebagainya..

Foto: Creative Commons

Baca juga: Yuk, Jaga Keselamatan di Jalan!