Gara-Gara Terlambat Tidur

By Putri Puspita, Rabu, 18 April 2018 | 09:19 WIB
Pagi yang buruk untuk Lusi (Putri Puspita)

Lusi terlambat bangun. Ia sampai kaget ketika matahari sudah terang dan jam menunjukkan pukul 06.30. Itu artinya ia terlambat ke sekolah. Ia segera berlari ke kamar mandi.

Semuanya terasa serba terburu-buru. Lusi sampai harus berlari-lari agar tidak terlambat ke sekolah.

“Ibu, kok, motor Bapak tidak ada?” tanya Lusi.

“Bapak sudah berangkat Lusi. Lo? Sekarang kan hari Sabtu, kok, kamu sekolah?” tanya Ibu bingung.

“Astaga Lusi lupa bilang kemarin Bu kalau hari ini ada kegiatan pramuka pagi-pagi,” jawab Lusi.

“Tapi Bapak sudah berangkat. Bagaimana kamu ke sekolah, ya?” tanya Ibu.

Wajah Lusi sudah panik karena takut terlambat.

“Oh, Ibu coba tanya Bang Andi tetangga, ya,” kata Ibu sambil bergegas keluar. Lusi mengikuti Ibu dari belakang.

Untung saja Bang Andi mau mengantar Lusi ke sekolah. Dari jauh, Lusi sudah melihat bahwa teman-teman lainnya sudah berbaris. Ia pun berlari cepat setelah mengucapkan terima kasih.

“Makasi Bang. Maaf Lusi buru-buru. Makasiiiiih,” kata Lusi sambil berlari.

Lusi berlari cepat sekali sampai ia tidak memperhatikan ada orang lain yang juga sedang berjalan dari samping.

Gedebuuuk!!!

Mereka bertabrakan. Luci terjatuh, orang itu pun terjatuh.

“Ya ampun! Kamu tidak hati-hati sekali!” kata Ibu yang terjatuh.

“Maaf Bu, maafkan saya. Saya salah karena berlari tidak lihat kanan kiri,” kata Lusi.

Ibu itu pun pergi masih dengan wajah kesal. Lusi semakin merasa bersalah.

BACA JUGA: Cergam Bobo: Terlambat

Lusi sampai di barisan teman-temannya. Ia merasa bersalah karena sudah terlambat.

“Maafkan aku yah karena terlambat,” kata Lusi.

“Iya Lusi, tapi … kok kamu tidak bawa perlengkapan?” tanya Sisi.

“Hah? Ya ampun. Harusnya aku bawa bendera ya! Benderanya ketinggalan,” kata Lusi begitu panik.

Pagi ini rasanya sangat berantakan. Lusi merasa menyesal karena bangun terlambat.

Ia pun mengingat lagi kesalahannya kemarin malam karena menonton televisi sampai larut malam.

Ia pun lupa bilang ke Bapak untuk mengantar sekolah, ia bangun kesiangan, dan lupa bawa bendera.