Kepiting Yeti, Hewan yang Bisa Hidup di Perairan Panas dan Perairan Beku

By willa widiana, Senin, 2 April 2018 | 06:01 WIB
Kepiting Yeti (willa widiana)

Pada tahun 2010, kepiting yeti ditemukan di perairan Antartika, dekat ventilasi panas.

Padahal, air di sekitar ventilasi panas bisa mencapai 380 derajat celcius.

Bisa dibayangkan? Betapa panasnya perairan itu?

BACA JUGA: Kepiting yang Mirip Cheerleader

Tinggal di Perairan Beku

Saat akan bertelur, kepiting yeti betina akan pindah ke perairan dingin yang permukaannya membeku. 

Perairan panas mengandung banyak belerang, zat itu tidak baik untuk telur mereka.

Karena itu, saat masa bertelur tiba, induk kepiting yeti akan pindah tempat ke perairan beku.

Perairan beku lebih cocok untuk menetaskan telur-telur mereka.

BACA JUGA: Kepiting Lumpur Bisa Mendeteksi Kedatangan Pemangsa dari Air Pipisnya

Bagaimana Ia Bisa Bertahan Hidup?

Kepiting yeti punya bulu putih di tubuhnya.

Nah, bulu inilah yang bisa melindungi mereka dari air panas dan air beku.

Wah, keren, ya! Bulu itu bisa membuat kepiting yeti hidup di perairan yang panas dan perairan beku.

Foto: A. Fifis, Ifremer/ChEss, Census of Marine Life melalui ocean.si.edu