Bagaimana Cara Anak Ayam Keluar dari Cangkang Telur yang Keras dan Sulit Dipecahkan?

By Cirana Merisa, Senin, 2 April 2018 | 07:31 WIB
Anak ayam bisa keluar dari telurnya karena memang sudah waktunya menetas. (Cirana Merisa)

Bobo.id – Kita semua tahu kalau ayam berkembang biak dengan cara bertelur.

Anak ayam akan keluar dari telur saat sudah waktunya menetas.

Lalu, bagaimana cara anak ayam itu memecahkan telur yang membungkusnya, ya?

BACA JUGA: Mengapa Warna Telur Unggas Berbeda-beda?

Kalau kita ingin memasak telur, kita harus mengetuk telur itu ke permukaan yang keras agar telur bisa pecah.

Hal itu karena cangkang telur memiliki struktur yang kuat dan sulit dipecahkan.

Namun begitu, bukan berarti anak ayam itu sangat kuat sehingga bisa memecahkan cangkang telurnya.

Sama seperti manusia dan makhluk hidup lain, anak ayam juga tidak memiliki kekuatan yang lebih besar daripada ayam dewasa.

Anak ayam bisa keluar dari telurnya karena memang sudah waktunya menetas.

Cangkang telur mengandung zat yang disebut protein osteopontin.

Protein ini akan menguatkan cangkang supaya anak ayam terlindungi sebelum akhirnya menetas.

BACA JUGA: Telur Ayam Cokelat dan Putih, Mana yang Lebih Sehat?

Semakin tinggi kadar protein itu, cangkang telur akan semakin tebal dan kuat.

Namun, protein ini semakin lama semakin berkurang.

Sampai akhirnya saat waktunya menetas, protein ini hanya akan ada sedikit saja, atau bahkan habis sama sekali.

Hal ini membuat cangkang telur jadi tipis dan mudah pecah.

Nah, karena sudah waktunya menetas, anak ayam pun akan berusaha keluar dari telurnya.

Cangkang pun sudah tipis karena kandungan protein sudah tinggal sedikit.

Maka itu, anak ayam bisa dengan mudahnya memecahkan cangkang itu dan keluar dari telur.

Nah, ternyata begitu cara anak ayam keluar dari cangkangnya.

BACA JUGA: Membedakan Telur Segar dengan Telur Busuk

Lalu, kenapa kalau kita mau memasak telur, cangkangnya masih keras dan sulit dipecahkan?

Itu karena telur-telur yang kita makan belum waktunya menetas.

Cangkang telur masih mengandung banyak protein osteopontin sehingga masih keras.

Lagipula, telur itu tidak dierami sehingga tidak akan berubah jadi anak ayam.

BACA JUGA: 5 Telur Berukuran Tak Biasa