Akhirnya, Bali pun mengalami masa sulit, seperti hama dan bencana.
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, pihak kerajaan meminta maaf pada pandita tersebut dan memintanya untuk memimpin upacara yag akhirnya dikenal dengan nama Sidakarya.
Keunikan Topeng Sidakarya
Selepas tragedi tersebut, masyarakat membuat Topeng Sidakarya.
Bentuk wajahnya tidaklah tampan, giginya meranggas.
Hal ini menjadi perlambang bahwa saat itu Pandita yang datang ke kerjaan berpenampilan compang-camping.
BACA JUGA: Makna Kain Hitam Putih dalam Budaya Bali
Membuat topeng ini pun tidak bisa main-main.
Hanya seniman khusus yang bisa membuatnya dan harus ada prosesi khusus yang dilalui.
Begitu pula dengan penari yang menampilkan tarian ini.
Mereka juga harus melakukan ritual terlebih dahulu sebelum menari.
Penampilan tarian ini biasanya disisipkan juga dengan pesan-pesan pengingat kebaikan.