Bobo.id – Jika berkunjung ke Bali, terutama hadir dalam upacara keagamaan disana, mungkin teman-teman pernah menemui penampilan Topeng Sidakarya.
Seperti namanya, tarian ini ditampilkan dengan menggunakan topeng.
Arti Nama
Nama Tari Topeng Sidakarya berasal dari dua kata, yaitu topeng dan Sidakarya.
Topeng berasal dari kata tup yang artinya tutup. Sidakarya berasal dari kata sida yang artinya mencapai, dan karya yang artinya tujuan atau pekerjaan.
Jadi, Sidakarya sendiri memiliki makna mencapai tujuan atau menyelesaikan pekerjaan.
Topeng Sidakarya pun menjadi lambang bahwa pekerjaan atau karya yang digelar sudah selesai dengan baik.
BACA JUGA: Benarkah di Bali Ada Seribu Pura?
Sejarah Topeng Sidakarya
Topeng Sidakarya dikaitkan dengan sejarah masa kerajaan di Bali.
Saat itu terjadi tragedi kutukan yang diucapkan seorang brahmana bernama Pandita Keling.
Kutukan ini diucapkan karena pihak kerajaan tidak mengakui kehadirannya, sebab pakaiannya compang-camping setelah perjalanan jauh.
Akhirnya, Bali pun mengalami masa sulit, seperti hama dan bencana.
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, pihak kerajaan meminta maaf pada pandita tersebut dan memintanya untuk memimpin upacara yag akhirnya dikenal dengan nama Sidakarya.
Keunikan Topeng Sidakarya
Selepas tragedi tersebut, masyarakat membuat Topeng Sidakarya.
Bentuk wajahnya tidaklah tampan, giginya meranggas.
Hal ini menjadi perlambang bahwa saat itu Pandita yang datang ke kerjaan berpenampilan compang-camping.
BACA JUGA: Makna Kain Hitam Putih dalam Budaya Bali
Membuat topeng ini pun tidak bisa main-main.
Hanya seniman khusus yang bisa membuatnya dan harus ada prosesi khusus yang dilalui.
Begitu pula dengan penari yang menampilkan tarian ini.
Mereka juga harus melakukan ritual terlebih dahulu sebelum menari.
Penampilan tarian ini biasanya disisipkan juga dengan pesan-pesan pengingat kebaikan.