Taj Mahal Sudah Berubah Warna, Apa Sebabnya?

By Aan Madrus, Rabu, 9 Mei 2018 | 07:01 WIB
Taj Mahal yang indah. (Aan Madrus)

Bobo.id - Siapa tak kenal Taj Mahal?

Bangunan tua yang indah ini merupakan tempat tujuan wisata yang terkenal di kota Agra, Uttar, Pradesh, India.

Lambang Cinta

Taj Mahal memang indah sekali. Bangunan berbentuk segiempat ini  terbuat dari batu marmer berwarna putih mutiara.

Di beberapa bagian dinding, ada marmer yang didesain dengan cukup rumit agar membentuk pola yang indah.

Bangunan ini juga unik, bentuknya simetris. Dilihat dari arah mana pun, bentuknya sama.

Taj Mahal sebenarnya sebuah mausoleum, yaitu bangunan yang di dalamnya terdapat makam.

Di Taj Mahal ada makam Kaisar Mughal, Shah Jahan dan Istrinya, Mumtaz Mahal.

Taj Mahal dibangun dari tahun 1632 sampai tahun 1653, atas perintah Kaisar Mughal, Shah Jahan.

Bangunan itu merupakan tanda cinta Kaisar kepada istrinya, Mumtaz Mahal, yang meninggal setelah melahirkan anaknya ke-14.

Jutaan wisatawan berkunjung ke Taj Mahal setiap tahun untuk melihat keindahan bangunan lambang cinta ini.

BACA JUGA: 5 Fakta Taj Mahal, Bangunan Tua yang Indah

Warnanya Berubah

Baru-baru ini Mahkamah Agung India ramai membicarakan Taj Mahal yang warnanya sudah berubah.

Warna marmernya tidak lagi putih seperti mutiara, tapi sudah menguning. Bahkan hampir mendekati warna cokelat.

Di beberapa bagian terlihat noda-noda warna hijau.  

Perubahan warna marmer  itu disebabkan oleh beberapa hal:

1. Polusi Udara

Meskipun pemerintah India pada tahun 1990-an telah menutup pabrik-pabrik di sekitar Taj Mahal, tetapi masyarakat India punya tradisi memasak dengan menggunakan api dari hasil pembakaran kotoran sapi yang telah dikeringkan.

Asapnya mengandung karbon warna hitam yang membuat udara di kota Agra jadi kotor.

Polusi udara inilah salah satu penyebab warna marmer Taj Mahal berubah jadi menguning.

Dibersihkan Dengan Lumpur

Selama 20 tahun terakhir, marmer selalu dibersihkan dengan lumpur. Lumpur ditempel pada marmer lalu dibiarkan kering. Setelah itu baru marmer digosok dengan lumpur.

Katanya, lumpur itu bisa menyerap kotoran.  

Menurut seorang ahli, cara itu justru membuat warna marmer memudar dan berubah jadi menguning.

Baca juga: Bibi Ka Maqbara, Kembaran Taj Mahal

Kotoran Serangga

Noda-noda warna hijau disebabkan oleh kotoran serangga yang hidup di sungai Yamuna.

Sungai yang mengalir persis di samping Taj Mahal itu ditumbuhi alga dengan suburnya.

Selain itu, air sungai mengandung fosfor dari abu hasil kremasi.

Itu semua merupakan sumber makanan bagi serangga tertentu yang mengeluarkan kotoran yang menempel ke dinding marmer.

Kotoran yang mengundang bakteri itu mengakibatkan noda warna hijau pada marmer.

Untuk mengatasi hal itu pemerintah India mengimbau para ilmuwan untuk peduli pada bangunan yang sudah dinobatkan sebagai warisan dunia oleh Unesco.

Pemerintah India meminta para ilmuwan yang ahli dibidang bangunan untuk menggunakan keahliannya untuk menyelamatkannya Taj Mahal dari kerusakan.

Foto: Creative Commons