5 Fakta Upacara Potong Gigi di Bali, Salah Satu Kewajiban Orangtua kepada Anaknya

By Cirana Merisa, Jumat, 11 Mei 2018 | 09:45 WIB
Upacara potong Gigi di Bali. (Cirana Merisa)

Lalu, mereka juga akan memakai benang pawitra berwarna tridatu (merah, putih, hitam).

Itu adalah simbol pengikatan diri terhadap norma-norma agama.

Namun, saat ini sudah banyak modifikasi busana saat metatah.

BACA JUGA: Menikmati Lezatnya Sate Lilit Bali

5. Setelah potong gigi harus mencicipi enam rasa

Setelah gigi dikikir, orang yang metatah diminta untuk mencicipi enam rasa dengan berbagai makna di dalamnya.

Rasa pahit dan asam adalah simbol agar tabah menghadapi peristiwa jehidupan yang kadang-kadang tidak menyenangkan.

Rasa pedas sebagai simbol agar tidak menjadi marah bila mengalamai atau mendengar hal yang menjengkelkan.

Rasa sepat sebagai simbol agar taat pada peraturan atau norma-norma yang berlaku.

Rasa asin sebagai simbol kebijaksanaan, selalu meningkatkan kualitas pengetahuan karena pembelajaran diri.

Rasa manis sebagai simbol kehidupan yang bahagia lahir bathin sesuai cita-cita.

BACA JUGA: Benarkah di Bali Ada Seribu Pura?

Teks: Putri Puspita