Bobo.id – Beberapa hari lalu, Gunung Merapi meletus dan mengeluarkan abu vulkanik setinggi 5.500 meter dari permukaan kawah.
Abu vulkanik sangat halus, ukurannya hanya 6 mikron sampai 2 mm. Namun, abu vulkanik cukup berbahaya bagi pesawat, lo.
BACA JUGA: Hal yang Dialami Tubuh Saat Naik Pesawat
Merusak Fungsi Baling-baling dan Mesin
Menurut penelitian yang dilakukan oleh NASA, abu vulkanik bisa merusak fungsi baling-baling pada pesawat turboprop.
Tak hanya itu, abu vulkanik juga bisa merusak mesin jet dalam pesawat turbofan. Padahal, itu merupakan bagian penting dalam pesawat.
BACA JUGA: Apakah Aman Naik Pesawat Saat Hujan?
Menyebabkan Retakan di Tubuh Pesawat
Saat menempel di pesawat, abu vulkanik harus segera dibersihkan.
Kalau tidak, abu vulkanik akan menempel dan semakin sulit untuk dibersihkan.
Jika dibiarkan, lama kelamaan tubuh pesawat akan mengalami retakan-retakan halus.
Retakan sekecil apapun di tubuh pesawat sangat berbahaya.
BACA JUGA: Kisah Pesawat yang Melawan Debu Vulkanik
Merusak Turbin Pesawat
Pesawat biasanya punya turbin di kiri-kanan sayapnya.
Turbin ini berfungsi sebagai alat pendorong, supaya bisa terbang.
Abu vulkanik bisa membuat baling-baling turbin rusak, bahkan terbakar.
Kalau sudah begitu, turbin tidak bisa digunakan, pesawat pun tidak bisa terbang.
BACA JUGA: Mengapa Jendela Pesawat Selalu Berbentuk Oval?
Merusak Kaca Depan pesawat
Meski halus, abu vulkanik punya bentuk yang tajam. Karena tajam, abu vulkanik bisa membuat kaca depan pesawat tergores.
Semakin kencang laju pesawat, semakin parah juga goresan yang disebabkan oleh abu vulkanik. Goresan di kaca bisa mengganggu jarak pandang pilot, lo!
Itulah bahaya abu vulkanik bagi pesawat. Karena hal-hal di atas, jadwal keberangkatan pesawat biasanya ditunda, jika ada gunung berapi yang meletus di rute terbang pesawat.
Sumber: Kompas.com/Reska K. Nistanto , Ilustrasi: Ode