Mabuug-buugan, Mandi Lumpur untuk Mendekatkan Diri dengan Pertiwi

By willa widiana, Senin, 21 Mei 2018 | 06:01 WIB
Mabuug-buugan (willa widiana)

Bobo.id - Kalau di Seoul, Korea Selatan, ada festival mandi lumpur Boryeong Mud Festival, di Bali juga ada tradisi mandi lumpur yang disebut mabuug-buugan.

Bedanya, kalau dalam festival mandi lumpur di Korea tujuannya untuk seru-seruan, mandi lumpur mabuug-buugan di Bali merupakan tradisi untuk mendekatkan diri dengan tanah atau pertiwi sebagai sumber kehidupan dan kemakmuran.

BACA JUGA: Mandi dan Mencuci Ala Badui

Beraktivitas dengan lumpur

Mabuug-buugan berasal dari kata buug dalam bahasa Bali berarti tanah atau lumpur.

Sehingga mabuug-buugan berarti beraktivitas dengan tanah atau lumpur.

Bagi masyarakat pedesaan di Bali, beraktivitas dengan lumpur memang sudah menjadi kebiasaan para petani saat menggarap sawah ketika hendak ditanami padi.

Setelah sawah dicangkul, tanah lalu dicacah dan digenangi air sehingga menjadi lumpur.

Setelah areal sawah berlumpur dan rata, barulah sawah siap ditanami dengan bibit padi.

Nah, pada saat orang tua bekerja, anak-anak pun ikut ke sawah untuk membantu orang tua mereka.

Tetapi berhubung di sawah banyak air dan lumpur, maka anak-anak pun malah lebih suka bermain air dan lumpur.

BACA JUGA: 7 Kesalahan Saat Mandi