Hiu, Hewan yang Dianggap Kejam, Namun Dibutuhkan Makhluk Laut

By willa widiana, Kamis, 31 Mei 2018 | 16:00 WIB
Mengenal Hiu Lebih Dekat, Yuk! (pixabay.com)

BACA JUGA: Pernah Dengar Hiu Berjalan? Ternyata Spesies Ini Hanya Ada di Indonesia, lo!

Selain itu, saat ini sekitar 2-3 ekor hiu mati setiap detiknya. Penangkapan oleh manusia merupakan salah satu penyebab dari terjadinya hal itu.

Menurut data dari Food and Agriculture Organization (FAO), nelayan Indonesia merupakan penangkap hiu terbanyak di dunia. Pada tahun 2000-2010, hiu yang ditangkap di Indonesia mencapai 109.248 ton.

Lalu, pada tahun 2015, sekitar 30% dari 135 hotel dan restoran yang ada di DKI Jakarta masih menyediakan menu berbahan dasar hiu.

Memiliki Peran Penting

Hiu biasanya memangsa hewan yang terluka dan sakit. Kebiasaan itu bisa membuat laut bersih dari bangkai.

O iya, meski mayoritas keluarga hiu termasuk “kejam”, kita tetap harus menjaga keberadaan mereka agar tidak hilang. Kenapa?

Jika hiu sampai hilang dari lautan, akan ada beberapa efek negatif yang muncul. Salah satunya adalah populasi ikan pari akan bertambah. Jika populasi ikan pari bertambah, populasi bivalvia (kerang-kerangan) pun akan berkurang.

BACA JUGA: Ternyata, Bentuk Telur Hiu Berbeda-beda! Ada yang Seperti Kumbang dan Rumput Laut

Jika bivalvia berkurang, maka kekeruhan air akan naik dan menyebabkan proses fotosintesis para lamun terganggu. Kalau sudah begitu, lamun pun akan berkurang, bahkan mungkin hilang.

Jika para lamun hilang dari lautan, maka ikan-ikan kecil tidak akan bertahan hidup, kawasan itu pun akan menjadi dead zone. Jika sudah begitu, kita tidak bisa memanfaatkan laut untuk kehidupan kita.

Itulah sekilas kisah tentang kehidupan para hiu. Semoga, kita bisa lebih sadar untuk menjaga keberadaan mereka.

O iya, cara paling mudah untuk menjaga keberadaan para hiu adalah tidak mengonsumsi makanan berbahan dasar hiu.

Sumber: WWF-Indonesia

Lihat video ini juga, yuk!