Cergam Bobo: Tas Roket

By Sylvana Toemon, Rabu, 6 Juni 2018 | 19:00 WIB
()

 

“Kamus... buku gambar... buku PR... ,” kata Bobo sambil menjejalkan setumpuk buku ke dalam tasnya. Sreeet! Ups, resleting tas Bobo macet.

 

()

Ugh! Bobo terbungkuk-bungkuk menggendong tas punggungnya. “Berat, ya, Bo?” tanya Coreng. Bobo terengah-engah, tak sempat menjawab pertanyaan Coreng.

 

()

“Kalau sering berjalan membungkuk, kita bisa cedera punggung dan menjadi bungkuk...” baca Bobo. “Oh, aku tidak mau menjadi kakek tua yang bungkuk!” serunya.

 

()

 “Seandainya punya karpet terbang, aku tidak perlu menggendong tasku yang berat,” khayal Bobo. “Atau, bagaimana kalau aku meminjam baling-baling bambu?”

 

()

“Kenapa tidak mencari di internet?” gumam Bobo. “Hmm, gravitasi... roket... terbang.... Wah, seru, nih!” Klik! Klik! Bobo mulai asyik mencari data di internet.

 

()

“Ini pasti jadi penemuan hebat!” Bobo mengutak-atik tasnya. “Kabel merah disambung ke merah... ini ke sini... Sip! Sudah selesai!” Bobo tersenyum mamandangi tasnya.

 

()

“Kok kamu bisa berjalan santai, Bo? Tasmu ringan sekali, ya?” tanya Doni heran. Teman-teman yang lain juga melihat Bobo dengan heran. “Ini rahasianya!” seru Bobo. Bobo memencet tombol yang ada di tasnya. Wushh...! “Tas roket siap meluncur dari landasan!” seru Bobo. Wow, tas Bobo seperti melayang! “Kereeen!” komentar teman-teman Bobo.

Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Vero. Ilustrasi: Rudi