“Pita_pink: Aku suka menggambar,” tulis Coreng di komputer. Coreng sedang chatting dengan teman barunya di internet. “Hijau_kuning: Aku senang bermain sepak bola,” balas teman chatting Coreng.
“Kue buatan Emak enak!” kata Coreng. “Teman chattingku, si hijau_kuning juga suka makan kue, lo!” Coreng kembali menggingit kuenya. “Hijau_kuning juga kelas empat seperti kamu, Bo!” lanjut Coreng.
“Teman chattingku yang bernama hijau_kuning baru dibelikan bola oleh ayahnya,” cerita Coreng. Teman-teman Coreng bosan mendengarnya. “Ah, dari kemarin hijau_kuning terus yang diceritakan,” komentar Lala.
“Bo, jepit rambutku bagus, enggak?” tanya Coreng. Bobo mengangguk. “Kalau gelangku bagaimana? Bo, lihat aku, dong!” rengek Coreng. Wah, kenapa tiba-tiba Coreng senang berdandan, ya?
“Hijau_kuning: Pukul empat sore di taman, ya! Aku pakai baju warna hijau dan kuning.” Coreng berseri-seri membaca tulisan di komputernya. “Pita_pink: Oke. Aku pakai pita warna pink!” balasnya.
“Bo, aku mau bertemu hijau_kuning!” seru Coreng dengan heboh. Coreng sibuk berkaca di depan cermin. “Aku sudah cantik, kan, Bo? Temani aku, ya, Bo…” rayu Coreng.
“Doni?!” seru Coreng terkejut. Doni juga terkejut melihat Coreng. Hahaha… “Rupanya Doni yang selama ini menyamar jadi hijau_kuning!” kata Bobo sambil tertawa. Ah, ternyata pita_pink dan hijau_kuning sudah saling kenal.
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Vero. Ilustrasi: Rudi