Hari ini ulang tahun Rara, tepat tujuh belas tahun. Taman belakang rumahnya sudah meriah berhias balon dan pita warna-warni. Teman-teman SD hingga SMA satu per satu datang memenuhi undangan.
Di sebelah kiri, meja makan diisi penuh oleh berbagai makanan yang bisa dinikmati. Di sebelah kanan, ada pojok untuk berfoto dengan berbagai pernak-pernik menari. Tak lupa, di tengah bagian depan, ada panggung yang siap jadi pusat perhatian.
Rara tiba dengan gaun anggun berwarna merah muda. Ia tersenyum menyapa satu per satu temannya yang datang. Banyak yang memberi kado hingga Rara harus dibantu untuk membawanya. Banyak sekali teman yang sayang pada Rara.
BACA JUGA:Oleh-Oleh dari Bapak
Pembawa acara sudah siap memulai acara. Sapaan ramah mengalir dari panggung, dibalas keramahan oleh semua yang hadir.
“Ra, cari siapa?” tanya Ibu yang sedikit mengejutkan Rara.
“Ah Ibu. Rara mencari Rubi,” jawab Rara.
Ibu merangkul Rara sambil tersenyum. Rara membalas senyum itu.
Rara dipanggil ke atas panggung. Sesi potong kue akan segera dimulai. Semua hadirin berkumpul di tengah. Mata Rara masih berkeliling mencari. Rara berharap Rubi datang kali ini.
BACA JUGA:Sepatu untuk Bayu
Rubi, sahabat Rara sejak SD sampai SMP yang berpisah dengannya saat SMP karena Rubi harus pindah kota. Namun, sejak itu juga Rubi tidak lagi bisa dihubungi. Orang tua Rara juga coba menghubungi orang tua Rubi, tetapi tidak bisa.
Rara berulang kali mengirim pesan elektronik pada Rubi, tetapi tidak ada balasan. Rubi pun sudah pindah dari sekolah yang terakhir kali diketahui Rara menjadi sekolah Rubi. Tak ada yang tahu kemana Rubi.