Mengenal M.H. Thamrin, Tokoh Betawi dan Pejuang Kemerdekaan

By Aan Madrus, Kamis, 21 Juni 2018 | 16:45 WIB
Patung M.H. Thamrin berdiri dengan gagah di ujung utara jalan M.H. Thamrin (Creative Commons)

Bobo.id - Jalan M.H. Thamrin adalah salah satu jalan utama di Jakarta.

Nama M.H. Thamrin diambil dari nama tokoh Betawi, pejuang kemerdekaan Indonesia, yaitu Mohammad Hoesni Thamrin.

Putra Wedana yang Tertarik pada Politik

M.H. Thamrin adalah putra Betawi yang lahir dan tinggal di daerah Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Ia lahir pada tanggal 16 Februari 1894.

Teman-temannya memanggilnya Mat Seni. Ini adalah kebiasaan orang Betawi untuk menyingkat nama orang. Mat singkatan dari Mohammad. Sedangkan Seni dari Hoesni

Ayahnya seorang wedana. Wedana adalah pembantu bupati yang membawahi beberapa orang camat.

Sebagai putra wedana, M.H. Thamrin berkesempatan sekolah sampai tingkat tinggi.

Tiap pulang sekolah ia selalu melewati kampung-kampung pribumi yang kumuh. Tiimbullah keinginannya untuk memperbaiki nasib masyarakat pribumi.

Semasa sekolah, M.H. Thamrin sudah tertarik pada politik. Ia sering berkumpul dengan pemuda-pemuda dari berbagai perkumpulan yang berjuang untuk kemerdekaan bangsa.

BACA JUGA: Batik Betawi, Hidup Kembali

Perjuangan M.H. Thamrin tidaklah mudah. Dalam diorama yang terdapat di Museum M.H.Thamrin, terlihat M.H. Thamrin yang sedang sakit kamarnya digeledah oleh tentara Belanda untuk mencari dokumen. Kemudian M.H. Thamrin kena tahanan rumah. (Aan Madrus)
Berjuang untuk Masyarakat Pribumi

Pada umur 25 tahun, M.H. Thamrin menjadi anggota Gemeenteraad Batavia atau Dewan Kotapraja Betawi.

Di sinilah dia memperjuangan kehidupan masyarakat pribumi.

Ia membangun sekolah untuk rakyat, membangun sarana kesehatan, memasang penerangan jalan, dan membangun kanal untuk mencegah banjir dari sungai Ciliwung. 

Pada tahun 1923, M.H.Thamrin mendirikan Kumpulan Kaum Betawi.

Atas keberhasilannya M.H. Thamrin diangkat menjadi wakil walikota Batavia.

Kemudian ia menjadi anggota Volksraad atau Dewan Pertimbangan Rakyat.

Saat menjadi anggota Volksraad, perjuangannya bukan hanya untuk masyarakat Betawi, tetapi untuk Indonesia.

M.H. Thamrin meninggal tanggal 11 Januari 1941.

Sebagai penjuang nasional, tokoh Betawi ini pada tahun 1960 dianugerahi gelar sebagai Pahlawan Nasional.

BACA JUGA: Mengenal Tanjidor, Salah Satu Kesenian Tradisional Khas Betawi

Lihat juga video ini, yuk!