Minggu Depan, Sebuah Komet Akan Mendekati Bumi dan Bisa Diamati

By Cirana Merisa, Minggu, 2 September 2018 | 16:30 WIB
Komet 21P/Giacobini-Zinner (Creative Commons - Alexander Vasenin)

Bobo.idKomet apa yang namanya paling sering teman-teman dengar? Jawabannya mungkin komet Halley.

Komet Halley memang merupakan salah satu komet terkenal.

Sayangnya, komet ini muncul setiap 76 tahun sekali dan akan terlihat pada tahun 2061 nanti.

Nah, daripada kita lama menunggu komet Halley, lebih baik kita mengamati komet yang sekarang muncul.

BACA JUGA: Komet Halley, Komet yang Terlihat Setiap 75 – 76 Tahun Sekali

Sedang Mendekati Bumi

Pada September 2018 ini, kita bisa menikmati keindahan sebuah komet bernama 21P/Giacobini-Zinner.

Komet ini sekarang sedang mendekati Bumi sehingga kita bisa mengamatinya di langit malam.

Eits, tapi jangan takut dulu, teman-teman. Komet ini mendekati Bumi bukan karena ingin menabrak, kok.

Sama seperti planet dan asteroid, komet juga mengorbit Matahari sebagai pusat tata surya kita.

Jadi, perjalanan komet ini mengorbit Matahari memang harus melewati Bumi juga.

BACA JUGA: Bukan Karena Langka, Inilah Alasan Kenapa Kita Jarang Melihat Komet di Langit Malam

Jarak Terdekat dengan Bumi

Komet yang kadang disebut juga sebagai 21P ini bergerak mendekati Bumi dengan kecepatan sekitar 23 kilometer per detik.

Komet ini akan berada dalam jarak terdekatnya dengan Bumi, yaitu pada 10 September 2018 nanti.

Jaraknya sekitar 58 juta kilometer dari Bumi, hampir sama dengan jarak Bumi ke Mars.

Uniknya, ini akan menjadi jarak terdekat antara komet 21P dengan Bumi dalam 72 tahun terakhir.

BACA JUGA: Inilah 5 Fakta Unik Komet

Harus Menggunakan Teleskop

Meskipun berada dalam jarak terdekatnya, komet ini tidak bisa diamati dengan mata telanjang.

Kita harus menggunakan teleskop untuk melihat komet 21P ini secara lebih jelas.

Dengan teleskop, kita bisa melihat komet ini seperti kilauan cahaya yang samar dengan rona kehijauan.

Pada 10 September malam, komet ini akan terlihat di depan rasi bintang Auriga.

O iya, pergerakan komet di langit malam tidak seperti hujan meteor, ya, teman-teman.

Kalau pernah mengamati hujan meteor, kita pasti akan melihat meteor-meteor itu melesat dengan begitu cepat di langit.

Namun, pergerakan komet itu terlihat lambat di langit malam sehingga kita bisa menikmatinya selama beberapa menit.

BACA JUGA: Apakah Komet Bisa Menabrak Matahari?

Sekilas tentang Komet 21P

Komet 21P ditemukan pada 20 Desember 1900 oleh astronom Perancis bernama Michel Giacobini dan ditemukan lagi oleh astronom Jerman, Ernst Zinner pada Oktober 1913.

Maka itu, komet ini dinamakan sesuai dengan nama dua penemunya.

Komet 21P membutuhkan waktu sekitar 6,6 tahun untuk sekali mengorbit Matahari. Namun begitu, tidak setiap saat komet ini berada di dekat Bumi.

Komet 21P akan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi pada September 2058, tepat 40 tahun lagi.

Inti komet ini berukuran sekitar dua kilometer saja, tapi komet ini memiliki koma atau lapisan samar di sekelilingnya yang berdiameter 290.000 kilometer.

Koma sendiri merupakan atmosfer komet. Itu berarti komet 21P memiliki atmosfer sekitar dua kali diameter Jupiter, planet terbesar di tata surya kita.

BACA JUGA: Ada Apa Saja di Dalam Komet?

Lihat video ini juga, yuk!