Meski Pernah Terkena Ledakan Nuklir, Ada Satwa yang Berkembang Biak di Chernobyl

By Avisena Ashari, Minggu, 9 September 2018 | 13:06 WIB
Kota yang ditinggalkan. (Pixabay)

Bobo.id - Teman-teman, sudah pernah mendengar cerita tentang Kota Mati Chernobyl di perbatasan Ukraina dan Belarusia?

Wilayah ini disebut kota mati karena ditinggal penduduknya sejak bencana ledakan pembangkit listrik tenaga nuklir yang terjadi di sana.

Bencana tersebut terjadi sekitar 32 tahun yang lalu, tepatnya di tahun 1986.

Nah sejak saat itu, sisa ledakan di wilayah Chernobyl ditinggalkan karena terdapat sisa radiasi nuklir atau yang biasa disebut debu partikel radioaktif.

Baca Juga : Wah, Ternyata Hewan Bisa Memprediksi Bencana!

Radiasi ini bisa mencemari udara dan lingkungan di sana sehingga tidak boleh untuk ditinggali.

Wilayah yang tidak boleh ditinggali oleh manusia ini disebut sebagai Zona Ekskusif.

Zona ini membentang sejauh 30 kilometer dari letak bencana terjadi di Chernobyl.

Pengaruh Radiasi pada Alam Liar

Red Forest (Creative Commons)

Meski ketika bencana terjadi, dampaknya paling dirasakan manusia yang harus meninggalkan zona eksklusif, alam liar juga ikut merasakan efek dari radiasi ini, lo.

Misalnya seperti hutan pinus yang kini disebut sebagai Hutan Merah atau Red Forest.

Pohon-pohon pinus yang terkena debu radioaktif mati dan kemudian warnanya berubah menjadi seperti karat, karena itulah disebut sebagai Hutan Merah.

Baca Juga : Craco, Kota Mati di Italia