Asal-Usul Pohon Darah Naga di Pulau Terasing di Bumi, Pulau Socrota

By Avisena Ashari, Selasa, 11 September 2018 | 11:20 WIB
Pohon Darah Naga di Pulau Socrota (Rod Waddington - Wikimedia)

Berdasarkan legenda di sana, dulunya Sang Pencipta membuat dunia baru di tengah samudra.

Di dalamnya ada banyak bentuk kehidupan dan salah satunya adalah naga.

Suatu saat, naga itu memakan dan menghancurkan makanan yang ada di pulau itu, teman-teman.

Karena itulah, kemudian ia diubah menjadi pohon supaya ia menderita.

Nah, menurut legenda tersebut, setiap kulit pohon itu dipotong, si naga kesakitan hingga mengeluarkan darah.

Baca Juga : Guwang, Desa di Bali dengan Nilai Sejarah dan Budaya yang Tinggi

Selain dari legenda tersebut, batang pohon Dracaena cinnabari juga mengeluarkan getah merah yang tebal.

Karena itulah, pohon yang unik ini disebut sebagai pohon darah naga.

Uniknya, pohon ini memiliki bentuk batang yang terlihat seperti akar yang tumbuh ke atas.

Secara keseluruhan, pohon ini juga terlihat seperti jamur.

Menariknya, pohon ini bisa tumbuh sekitar 4 - 6 meter, lo.

Bukan hanya memiliki cerita menarik di baliknya, getah merah dari pohon ini ternyata bermanfaat!

Biasanya, getah tersebut dimanfaatkan untuk mengobati penyakit, mulai dari penyakit kulit, diare, sampai yang disebabkan oleh virus.

Baca Juga : Ada Air Terjun Darah di Antartika, Bagaimana Air Terjun Itu Terbentuk?