Bobo.id – Teman-teman yang tinggal di Jakarta mungkin sudah tahu dengan Kereta Rel Listrik (KRL) dan TransJakarta. KRL dan TJ adalah dua transportasi umum yang ada di Jakarta.
Selain KRL dan TJ, ada juga Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rapid Transit (LRT). Untuk MRT masih dalam tahap pembangunan, sedangkan LRT sudah mulai dioperasikan.
Beberapa waktu lalu, kakak redaksi Bobo diundang untuk merasakan keseruan naik LRT Jakarta jalur Rawamangun – Kelapa Gading.
Transportasi umum ini mirip dengan KRL, sama-sama menggunakan rel dan digerakan oleh aliran listrik. Namun, ada beberapa perbedaan antara LRT dan KRL.
Baca Juga : Menengok Pembangunan Jalur MRT
Apa Saja Perbedaannya?
Perbedaan pertama terletak di jalurnya. Jalur KRL kebanyakan dibangun langsung di atas tanah dan bersinggungan langsung dengan jalan raya.
Jadi, jalur mobil dan motor harus ditutup saat KRL lewat. LRT berbeda, transportasi umum ini menggunakan jalur layang, sehingga tidak mengganggu lalu lintas di jalan raya.
Perbedaan kedua terletak di rangkaian gerbongnya. Gerbong LRT lebih sedikit dibandingkan KRL. Jadi, daya angkutnya juga lebih sedikit, teman-teman.
Perbedaan ketiga terletak di sistemnya. Contohnya di stasiun, tempat penumpang menunggu dipisahkan oleh dinding kaca.
Jadi, kalau mau naik LRT, penumpang harus menunggu pintu di dinding pemisah terbuka. Sistem ini membuat keamanan penumpang lebih terjaga.
Baca Juga : Ternyata Ini Perbedaan KRL, MRT, dan LRT
Ramah Disabilitas