Mengapa Fenomena Ekuinoks Bulan September Berbeda Hari Setiap Tahun?

By Avisena Ashari, Senin, 24 September 2018 | 11:23 WIB
Ilustrasi bumi dan matahari (NASA)

Bobo.id - Peristiwa ekuinoks yang terjadi tanggal 23 September 2018 kemarin, juga jadi penanda pergantian musim di beberapa wilayah dunia, lo.

Bagi negara yang terletak di Bumi bagian utara, ini merupakan awal pergantian musim gugur.

Sementara di Bumi bagian selatan, tanaman mulia berbunga sebagai tanda musim semi.

Memang, sih, mulai berubahnya musim ini juga ditentukan oleh zona waktu masing-masing wilayah.

Rupanya menurut Space.com, ada alasan lain, lo.

Baca Juga : Apakah Alien Ada? Kalau Ada, Kenapa Kita Belum Pernah Menemukannya?

Pada pukul 01:54 tanggal 23 September waktu GMT, Matahari akan melewati celestial equator.

Garis ini adalah garis khayal yang memproyeksikan garis khatulistiwa Bumi ke angkasa.

Pada saat ini belahan Bumi utara dan selatan akan mendapatkan jumlah cahaya matahari yang sama.

Sehingga panjang waktu hari dan malam akan sama di seluruh dunia.

Meski tidak sepenuhnya sama rata, ya, teman-teman.

Baca Juga : Pertama Kali dalam Sejarah! 6 Orang Kelilingi Bulan Tahun 2023