Batik Jumputan, Metode Membatik dengan Mencelup Kain ke Pewarna

By Tyas Wening, Selasa, 2 Oktober 2018 | 17:34 WIB
Membuat batik jumputan untuk taplak meja di SMP Negeri 1 Bawen. (Kompas.com/ Syahrul Munir )

Dalam bagian yang dijumput, bisa diisi dengan biji-bijian seperti kacang hijau, atau diisi dengan kelereng kemudian diikat dengan benang atau karet untuk membentuk motif yang diinginkan.

Meskipun dibuat berdasarkan kreativitas sang pembuat, tapi batik jumputan juga memiliki beberapa motif tergantung dari proses mengikatnya, lo.

Motif batik jumputan dibuat dengan cara menjumput kain putih kemudian diikat menggunakan tali yang tidak menyerap warna, seperti tali rafia atau karet.

Ada juga motif pelangi yang memiliki ragam warna yang bervariasi dan memiliki warna seperti pelangi.

Baca Juga : Menikmati Hiburan Sambil Belajar Budaya di Festival Cisadane Tangerang

Motif pelangi ini banyak digunakan oleh kaum hippies dari Amerika dan mereka menyebutnya sebagai tiedye.

Kemudian ada motif tritik, yaitu kain dijahit terlebih dahulu dengan teknik jelujur, kemudian benangnya ditarik hingga menjadi gumpalan kain yang rapat.

Setelah kain dicelupkan ke pewarna dan mengering, benang bisa dicabut.

Terakhir, ada motif sasirangan dengan corak bintang berhambur  dan disebut awan bairing yang digunakan oleh kaum bangsawan.