Batik Jumputan, Metode Membatik dengan Mencelup Kain ke Pewarna

By Tyas Wening, Selasa, 2 Oktober 2018 | 17:34 WIB
Membuat batik jumputan untuk taplak meja di SMP Negeri 1 Bawen. (Kompas.com/ Syahrul Munir )

Sedangkan corak ombak sinapur karang dan kangkung kaombakan digunakan oleh rakyat biasa.

Motif membatik dengan teknik jumputan ini sudah ada sejak abad ke-1o, lo.

Awal mula teknik membatik ini berasal dari Tiongkok dan kemudian dibawa ke Indonesia oleh para saudagar atau pedagang dari India.

Para arkeolog menyebut batik jumputan ini sudah ada sejak 5.000 tahun yang lalu di Mesopotamia, India, Peru, Meksiko, Yunani, dan Roma.

Baca Juga : Ingat Film Coco? Berikut 7 Budaya Asli Meksiko di Dalamnya

Bukti perkembangan teknik membatik dengan cara jumputan ini diperkuat dengan penemuan Prasasti Sima yang dibuat pada abad ke-10.

Pada prasasti tersebut menunjukkan bahwa teknik membatik dengan cara jumputan sudah berkembang pesat dan punya istilah yang berbeda di setiap daerah.

Di pulau Jawa, seperti di daerah Yogyakarta dan Solo, batik ini disebut dengan batik jumputan.

Sedangkan di Palembang disebut dengan kain pelangi dan di Banjarmasin disebut sasirangan.