3 Fakta Likuefaksi, Tanah yang Seperti Mencair di Wilayah Palu

By Iveta Rahmalia, Senin, 8 Oktober 2018 | 13:01 WIB
Lumpur yang keluar dari perut bumi pasca-gempa bermagnitudo 7,4 menenggelamkan rumah-rumah di Kelura (KOMPAS.com/ROSYID A AZHAR)

1. Sudah Dipelajari pada 2012

Ternyata, Badan Geologi sudah mengkaji atau mempelajari wilayah Palu yang rawan terkena likuefaksi pada 2012 lalu.

Berdasarkan peta hasil kajian, wilayah dekat pantai di teluk Palu ternyata punya kemungkinan tinggi untuk mengalami likuefaksi.

Berdasarkan peta itu juga, Bandara Mutiara SIS Al Jufri yang tak jauh dari Petobo juga berada di zona kemungkinan terkena likuefaksi sangat tinggi.

Baca Juga : Kisah Yusman, Anak Umur 12 Tahun yang Selamatkan Dua Adiknya saat Gempa di Sulteng

2. Likuefaksi yang Paling Dahsyat

Menurut catatan Adrin Tohari, peneliti bidang Geoteknik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), setidaknya ada tujuh likuefaksi yang pernah terjadi di Indonesia sejak 1992.

Dari semua likuefaksi yang pernah terjadi, likuefaksi di Petobo adalah yang terdahsyat hingga membuat sebuah desa lenyap.