Bobo.id - Siapa teman-teman Bobo di sini yang suka makan keju?
Keju ada beberapa jenis, seperti keju lembaran, keju cheddar, atau keju mozzarella yang mudah meleleh.
Susu sapi biasanya menjadi bahan utama yang digunakan untuk membuat keju, nih, meskipun ada juga keju dari susu kambing.
Selain susu sapi dan susu kambing, susu kerbau juga bisa diolah menjadi keju, lo.
Baca Juga : Uniknya Budaya India di Kampung Madras, Little India Kota Medan
Hasil olahan susu kerbau ini disebut keju dangke dan banyak terdapat di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan.
Karena asli berasal dari wilayah tersebut, keju dangke juga biasa disebut sebagai keju lokal asli Indonesia, nih.
Susu kerbau akan melalui proses penggumpalan terlebih dahulu dan hasilnya disebut curd.
Jika biasanya penggumpalan keju dibantu oleh beberapa bakteri baik yang membantu prosesnya, pada keju dangke prosesnya cukup unik, lo, teman-teman.
Penggumpalan susu kerbau untuk keju dangke ini dibantu dengan enzim protease menggunakan daun dan buah pepaya.
Enzim dari daun dan buah pepaya ini akan membantu memisahkan antara protein dan air.
Nah, hasil penggumpalan inilah yang kemudian dimasak dan dicetak menggunakan tempurung kelapa yang sudah dibelah dua.
Saat sudah dapat disantap, tekstur keju dangke sepintas mirip tahu dengan warna putih agak kekuningan.
Baca Juga : Pameran Ulos di Museum Tekstil, Pernah Lihat Kain Ulos?
O iya, keju dangke ini juga aman untuk kesehatan, lo, karena dibuat tanpa menggunakan pengawet.
Keju dangke ini biasa dinikmati oleh warga Enrekang dengan dua cara, yaitu dibakar atau digoreng dan dinikmati dengan nasi hangat.
Keju dangke khas Enrekang ini dinamakan seperti itu karena pada saat keju ini dibuat pada masa penjajahan Belanda, para opsir Belanda akan mengucapkan 'Dankjewel' saat diberikan keju ini.
Dankjewel dalam bahasa Belanda artinya terima kasih, dan sejak saat itu keju ini diberi nama keju dangke, nih, teman-teman.