Cerita Nama Bulan Purnama dari Berbagai Suku dan Budaya (Bagian 2)

By Avisena Ashari, Kamis, 11 Oktober 2018 | 14:26 WIB
Ilustrasi Bulan Purnama (Pixabay)

Ini karena di bulan Agustus, ikan-ikan besar ini jumlahnya sangat banyak di tempat mereka mencari ikan.

Bulan purnama Agustus juga disebut green corn moon (bulan jagung hijau), grain moon (bulan biji-bijian), dan red moon (bulan yang berwarna kemerahan).

Baca Juga : Mengapa Fenomena Ekuinoks Bulan September Berbeda Hari Setiap Tahun?

Harvest Moon di bulan September

Inilah salah satu nama bulan purnama yang paling populer.

Karena bulan purnama September muncul setelah peristiwa ekuinoks musim gugur.

Saat inilah hasil panen dikumpulkan. Zaman dahulu, cahaya bulan purnama ini yang menuntun para petani saat memanen di malam hari.

Seperti bulan Agustus, bulan purnama September juga punya nama corn moon (bulan jagung).

Hunter's Moon di bulan Oktober

Penduduk di belahan bumi utara mulai mempersiapkan diri untuk musim dingin.

Di bulan Oktober, mereka mulai berburu, nih.

Nah, hewan-hewan sudah tidak bisa bersembunyi di ladang karena tanaman sudah selesai dipanen.

Karenanya, bulan purnama Oktober disebut sebagai hunter's moon, travel moon dan dying grass moon.

Baca Juga : Pertama Kali dalam Sejarah! 6 Orang Kelilingi Bulan Tahun 2023