Bukan Anjing Atau Kucing, Suku Maya Justru Memelihara Puma dan Jaguar

By Tyas Wening, Senin, 15 Oktober 2018 | 10:04 WIB
Puma (Pixabay)

Bobo.id - Sebuah penemuan baru di kota Maya Kuno di Honduras berhasil mengungkap kehidupan peradaban Mesoamerika pada masa lalu, nih, teman-teman.

Peneliti menemukan sebuah makam yang diketahui milik seorang perempuan muda yang terkubur dikelilingi oleh tulang-tulang hewan berukuran cukup besar.

Tulang-tulang tersebut merupakan dua tulang rusa, buaya, dan kerangka puma yang masih lengkap, lo.

Baca Juga : Benarkah Belanda Menjajah Indonesia Selama 350 Tahun? Berikut Faktanya

Dari penemuan ini, peneliti dapat mengetahui kalau masyarakat Mesoamerika di masa lalu memang memelihara hewan liar.

Dalam budaya Mesoamerika kuno, diketahui bahwa hewan liar seperti puma dan jaguar digunakan untuk berbagai tujuan.

Menampilkan status sosial dan kekuasaan, subjek pengorbanan ritual, dan produk daging atau kerajinan adalah beberapa tujuan penggunaan puma dan jaguar oleh masyarakat Mesoamerika.

Penemuan makam perempuan muda yang ditemukan oleh para peneliti menambah bukti bahwa hewan liar juga ditangkap untuk dipelihara atau diperdagangkan di Mesoamerika.

Setelah menemukan tulan-tulang tersebut, peneliti kemudian melakukan analisis isotop yang berguna untuk menentukan pola makan dan asal hewan tersebut.

Baca Juga : Dulu Digunakan untuk Ritual, Begini Sejarah Boneka Menjadi Mainan

Nah, dari analisis yang dilakukan, para peneliti mendapatkan beberapa hasil yang menarik.

Beberapa spesies kucing besar yang diuji termasuk puma dan jaguar, ternyata memiliki asupan C4 yang tinggi.

C4 adalah molekul yang mengandung karbon umum di tanaman pertanian seperti jagung yang ditanam di perkebunan.

Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa makanan yang dikonsumsi oleh hewan-hewan tersebut sama seperti makanan yang dikonsumsi oleh manusia, nih.

Hal ini menunjukkan kalau mereka ditangka tidak hanya untuk keperluan ritual saja, tapi juga untuk dijinakkan di dipelihara dalam kandang.

Baca Juga : 4 Negara Ini Memiliki Tembok Raksasa, Simak Kisah di Baliknya, Yuk!

Selain melakukan penelitian pada tulang yang ditemukan dalam makam perempuan muda tersebut, peneliti juga meneliti tulang lain yang ditemukan di lokasi yang sama.

Pada tulang tersebut, peneliti menemukan adanya kandungan C3 yang merupakan molekul yang banyak ditemukan pada tumbuhan liar di wilayah tersebut.

Penemuan ini menjadi hal yang menarik karena mengonfirmasi penelitian sebelumnya, nih.

Dengan penemuan ini, peneliti dapat mengetahui bahwa jaringan perdagangan hewan liar di Mesoamerika kuno ternyata lebih luas dari yang sebelumnya diperkirakan.