Si Kumis, Harimau yang Hidup Berdampingan dengan Manusia di Lampung

By Avisena Ashari, Selasa, 23 Oktober 2018 | 09:56 WIB
Harimau Sumatra (MaxPixel's contributors)

Bobo.id - Harimau sudah seharusnya hidup dan tinggal di alam liar.

Karena itu, warga di Talang Sebelas, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, santai-santai saja hidup berdampingan dengan harimau.

Yap, di desa ini, harimau yang tinggal di hutan sering melintasi jalan di desa, lo, teman-teman.

Namun warga di sana tidak terganggu ataupun takut dengan keberadaan harimau ini.

Menurut mereka, kalau harimau tidak diganggu, ia juga tidak akan mengganggu manusia.

Bahkan, warga punya panggilan, lo, untuk harimau ini, namanya si Kumis. Hihi..

Baca Juga : Donggalah, Harimau Benggala yang Baru Lahir di Kebun Binatang Bandung

Kalau ada si Kumis, ada warga yang justru senang karena si Kumis membantu menjaga ladangnya dari gangguan babi hutan.

Saat berpapasan dengan si kumis di jalan desa pun, warga akan diam saja, teman-teman.

Nah, kemudian si Kumis ini akan berjalan ke tepi. Setelah warga lewat, ia akan kembali ke jalan lagi.

Wah, bahkan harimau juga tahu sopan santun, lo.

Pak Latif, yang sering bertemu harimau ini mengatakan kalau harimau adalah hewan yang bersih.

Baca Juga : Populasi Harimau di Nepal Meningkat Dua Kali Lipat, Kabar Baik!

Menurutnya, warna kulit harimau cemerlang, lorengnya mengilap dan bagian yang berwarna putih juga bersih.

Karena itu harimau tidak suka melewati semak belukar di hutan.

Harimau ini masuk ke desa untuk mencari babi hutan liar, teman-teman.

Warga di sana juga sadar dan melarang pemburu masuk. Jadi warga dan harimau saling melindungi, deh.

Perlu waktu agar warga bisa hidup berdampingan dengan harimau, lo.

Baca Juga : Bisa Melihat 6 Kali Lebih Baik dari Manusia, Ini 7 Fakta Unik Harimau

Di tahun 1997, pernah ada konflik antara harimau dan manusia di sana, karena beberapa kali harimau memangsa hewan ternak mereka.

Akhirnya setelah beberapa waktu, harimau dan manusia bisa hidup berdampingan.

Menurut bapak Firdaus Affandi, manajer dari Bukit Barisan Selatan National Park, konflik bisa reda kalau manusia punya keyakinan untuk berbagi ruang di alam dengan harimau.

Kalau kata Pak Latif, warga juga sadar kalau manusia dan harimau sama-sama mencari makanan di hutan.

Semoga semakin banyak warga di tempat lainnya yang bersahabat dengan teman-teman si kumis di alam liar, ya!

Baca Juga : Dengan GPS dan Kamera Tersembunyi, Beginilah Cara Peneliti Mengetahui Jumlah Hewan di Alam Liar

Yuk, lihat video ini juga!