Bobo.id - Plastik sekali pakai ini memang menyumbang jumlah yang banyak untuk jumlah sampah, baik di daratan maupun di lautan.
Sampah plastik membutuhkan waktu lama untuk akhirnya terurai.
Plastik yang mudah terurai adalah plastik yang dibuat dengan bahan biodegradable.
Artinya ia bisa diuraikan oleh bakteri, teman-teman.
Tahukah kamu? Indonesia menempati urutan kedua di dunia sebagai penghasil sampah plastik yang terbuang ke lautan, lo!
Baca Juga : Laut di Bali Semakin Kotor, Ikan Pari Harus Berenang dengan Plastik
Empat sungai di Indonesia juga termasuk dalam 20 sungai yang paling berpolusi di dunia.
Tentu nggak mau dong, kalau sampai sampah plastik dari kita merusak kehidupan manusia dan lingkungan sekitar?
Menurut NOAA, tas plastik membutuhkan waktu 10 - 20 tahun untuk terurai.
Bahkan, sebuah botol plastik membutuhkan waktu 450 tahun untuk terurai, lo.
Lama sekali, bukan? Coba kita cari tahu tentang penguraian, lebih dulu.
Ada dua jenis penguraian atau dekomposisi, yaitu abiotik dan biotik.
Baca Juga : Seniman Australia Ubah Sampah Plastik dari Laut Jadi Seni yang Keren!
Dekomposisi abiotik adalah ketika sebuah bahan terurai akibat proses kimiawi atau fisik, misalnya karena angin atau air.
Dekomposisi biotik adalah ketika sebuah bahan terurai akibat organisme hidup, seperti mikroorganisme.
Nah, pada plastik, atom-atom terikat lebih rumit, sehingga bakteri sulit untuk menguraikannya.
Proses yang lebih lambat bisa menguraikan plastik, tapi tetap saja proses ini akan membutuhkan waktu yang lama, tergantung di mana sampah plastik berada.
Baca Juga : Untuk Mengurangi Plastik, Remaja Ini Membuat Sampo Ramah Lingkungan
Beberapa jenis plastik bahkan tidak terurai, tapi mereka hanya jadi semakin kecil. Inilah yang akhirnya jadi termakan oleh beberapa organisme.
Karena inilah sampah plastik jadi lama terurainya.
Karenanya, lebih baik kita menggunakan pembungkus yang lain dan membantu mengurangi plastik, ya.
Misalnya mengingatkan mama untuk membawa tas kain saat berbelanja, membawa botol minum sendiri agar tidak boros botol plastik dan mengurangi pemakaian sedotan sekali pakai.
Baca Juga : Gawat! Meski Sudah Berusia 50 Tahun, Botol Plastik Ini Tetap Utuh
Yuk, lihat video ini juga!