Babad Diponegoro Menjadi Warisan Ingatan Dunia UNESCO

By Sylvana Toemon, Senin, 12 November 2018 | 15:56 WIB
Salinan Babad Diponegoro di Perpustakaan Nasional RI (Sylvana Toemon)

Bobo.id – Pangeran Diponegoro pernah membuat cerita kehidupan dan perjuangannya yang dituangkan dalam Babad Diponegoro.

Baca Juga : Perjuangan Pangeran Diponegoro

Ditulis di Penjara

Babad Diponegoro ditulis sendiri oleh Pangeran Diponegoro saat ia dipenjarakan di Manado, Sulawesi Utara, pada tahun 1852 sampai 1853.

Catatan di atas kertas ini ditulis dalam bahasa Jawa dan menggunakan huruf Arab.

Ada 4 bagian besar dari buku yang terdiri dari 1151 halaman ini.

Naskah ini kemudian disalin ke dalam aksara Jawa. Babad Diponegoro juga diterjemahkan dalam Bahasa Belanda.

Baca Juga : Ternyata, Pancasila Sudah Ada Sejak Zaman Kerajaan Majapahit