Bobo.id - Air adalah sumber kehidupan kita, para manusia di Bumi.
Ada banyak sekali kebutuhan kita yang berhubungan dengan adanya air, teman-teman.
Namun, rupanya lempeng Bumi yang bergeser atau saling menabrak, membuat lempeng Bumi turun dan menyeret air ke perut Bumi.
Menurut penelitian di jurnal Nature, air yang terisap ke perut Bumi ini lebih banyak yang diperkirakan sebelumnya.
Para ahli menelitinya menggunakan sensor pendeteksi gempa dan gema bumi di palung Mariana. Palung ini adalah palung yang paling dalam di dunia, lo!
Baca Juga : Ada 5 Hewan Air di Majalah Bobo Edisi 32 (Terbit 15 November 2018)
Palung ini terletak di dasar laut samudra Pasifik. Palung Marina adalah tempat bertemunya dua lempeng tektonik.
Dalamnya palung ini di bawah laut, melebihi tingginya Gunung Everest di atas permukaan laut.
Di situlah ilmuwan memperkirakan berapa banyak air yang terisap ke dalam perut Bumi.
Menurut peneliti, penemuan ini membantu kita memahami siklus air dalam perut Bumi.
Begini siklusnya, teman-teman. Air disimpan dalam bentuk mineral kristal.
Baca Juga : Air Terjun Sedudo Berubah Jadi Hitam, Cari Tahu Sebabnya, Yuk!
Saat ada lempeng yang terbentuk, lalu ada dua lempeng melengkung dan betubrukan, cairan air masuk ke dalam perut Bumi.
Setelahnya, ada proses yang namanya subduction atau subduksi. Ini adalah keadaaan di mana lempeng kerak bumi bergerak kesamping dan ke bawah.
Nah, lewat penelitian ini, peneliti jadi tahu jumlah air yang terisap.
Dari hasil yang dihitung peneliti, kira-kira ada sekitar 3 juta teragram air yang terisap ke dalam perut bumi, setiap satu juta tahun.
Baca Juga : Berbentuk Bulat, Kenapa Bumi Terlihat Datar bagi Mata Kita, ya?
Teragram adalah satuan satu milyar kilogram. Banyak sekali, ya?
Lalu, apakah ada dampaknya bagi kehidupan manusia?
Menurut peneliti, air yang terisap ini, pasti akan keluar lagi, namun biasanya dalam bentuk erupsi gunung berapi.
Namun, sejumlah apa yang dikeluaran dari perut bumi, masih perlu diteliti kembali oleh peneliti, teman-teman.
Ilmuwan akan mempelajari lebih lanjut mengenai bagaimana air bergerak di bagian dalam Bumi.
Baca Juga : Jangan Panik, Ini yang Harus Kita Lakukan Ketika Terjadi Gempa Bumi
Yuk, lihat video ini!
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | kompas,Live Science |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR