Nah, yang memengaruhi banyak atau sedikitnya actin adalah ritme sirkadian atau jam tubuh kita.
Peneliti meneliti kultur fibroblast yang ditanam di cawan petri. Ketika dilukai di waku yang berbeda, luka yang terjadi di malam hari sembuh lebih lama, dibandingkan yang terjadi di pagi hari.
Ini terjadi karena perbedaan kecepatan respon dari fibroblast menuju tempat yang luka.
Saat diteliti pada hewan, hasilnya juga sama, lo.
Bahkan, peneliti mengatakan, karena tergantung pada ritme sirkadian, sel ini bisa dikelabui dengan cara membuatnya berpikir waktu sudah siang hari, misalnya dengan menyalakan lampu.
Baca Juga : Mengapa Ada Bekas Luka yang Menonjol dan Sulit Hilang?
Ini bisa membantu teknologi kesehatan, karena dengan begitu, dokter bisa mengetahui bagaimana luka bisa disembuhkan dengan lebih cepat.
Data ini sama dengan yang sudah pernah terjadi. Ketika ada orang yang terkena luka bakar di malam hari bisa sembuh dalam waktu 28 hari.
Namun yang terluka di siang hari, bisa sembuh dalam waktu 17 hari, teman-teman.
Meski sebab perbedaan jumlah actin yang memengaruhi fibroblast masih dicari, kemungkinan tubuh manusia juga mengalami evolusi, karena kita lebih aktif dan lebih sering terluka di siang hari.
Wah, ternyata jam sirkadian tubuh masih punya banyak rahasia, ya.
Baca Juga : Supaya Cepat Sembuh, Luka Sebaiknya Ditutup atau Dibiarkan Terbuka?
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR