Ada telur ayam yang cangkangnya diwarnai, ada juga hasil Bumi dari Kabupaten Takalar seperti sayuran dan buah-buahan.
Ada juga perlengkapan sehari-hari seperti pakaian, sampai perlengkapan mandi, teman-teman.
Kenapa banyak sekali, ya, benda yang ditaruh di dalam kapal?
Baca Juga : Wah, Rupanya Memetik Jamur di Hutan Menjadi Tradisi Orang Baltik, lo!
Rupanya, ini adalah simbol kalau dulunya ajaran agama Islam dibawa ke wilayah Cikoang oleh para pedagang.
Selain itu, ada juga sesaji yang ditaruh di dalam bakul besar yang dibuat dari anyaman daun lontar.
Anyaman daun lontar ini disebut "baku maudu", teman-teman. Di dalamnya, ada nasi setengah matang dan lauk ayam kampung.
Julung-julung atau kapal kayu nantinya akan dikumpulkan di tempat pelaksanaan prosesi Maudu Lompoa.
Baca Juga : Mengenal Tradisi Messalu Lembang, Ritual Menolak Gempa di Mamasa
Source | : | mongabay.co.id |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR