Dari sampel kotoran anjing laut, ditemukan 67 persen. Di antaranya mengandung 3 sampai 13 serat mikroplastik per gramnya, lo.
Serat plastik ini berasal dari berbagai sumber, seperti jaring ikan, kantong plastik, dan pembungkus permen.
Bahan tersebut kadang ditemukan dalam sistem pencernaan burung dan hewan laut lainnya.
Para peneliti menduga mikroplastik yang ada pada anjing laut ini merupakan hasil dari pola rantai makanan.
Serat mikroplastik yang diperkirakan berasal dari limbah terkstil dimakan oleh plankton. Kemudian dimakan oleh ikan dan kepiting, dan dimakan oleh anjing laut.
Baca Juga : Wah, Ilmuwan Temukan Burung Campuran dari 3 Spesies, Kok Bisa, ya?
O iya, mikroplastik ini tidak hanya ditemukan di anjing laut, lo. Tapi hampir di seluruh makhluk hidup, termasuk di kotoran manusia.
Meskipun ditemukan hampir di seluruh makhluk hidup, tapi belum ada penelitian yang membuktikan kalau mikroplastik ini memberikan efek buruk pada mamalia.
Tapi sebuah studi menunjukkan kalau miroplastik mengganggu proses berkembang biak pada teripang dan kerang, nih, teman-teman.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR