Bobo.id - Teman-teman, pasti tahu gorila, primata yang bertubuh besar dan rambutnya bewarna hitam legam.
Sebagai primata, gorila punya banyak sifat dan emosi yang mirip dengan manusia.
Apa kamu tahu? Gorila punya kesamaan genetika dengan manusia sebesar 98,3 persen, lo!
Salah satu gorila yang ada di alam liar adalah gorila gunung atau Gorilla beringei beringei.
Baca Juga : Mengenal Monyet Tonkin Berhidung Pesek, Primata Asli dari Vietnam
Gorila gunung ini tinggalnya di Republik Demokratik Kongo, Rwanda, dan Uganda.
O ya, keberadaan gorila gunung di alam liar memprihatinkan, nih, teman-teman.
Maka itu, konservasi atau penyelamatan hidup gorila gunung terus menerus dilakukan.
Nah, akhirnya usaha tersebut menunjukkan hasil yang baik!
Karena, baru-baru ini, International Union for Conservation of Nature (IUCN) memperbaharui status gorila gunung di alam liar.
Baca Juga : Sama-Sama Bisa Tertawa, Ini Persamaan Lain Primata dan Manusia
Status ini berubah dari "sangat terancam punah" menjadi "terancam punah".
Gorila gunung kini jumlahnya mencapai 1.000 ekor di alam liar.
Meski ini kabar yang baik, pihak konservasi tetap mengingatkan kalau usaha penyelamatan masih harus terus dilakukan, karena statusnya hanya turun satu tingkat.
Apa saja, sih, usaha penyelamatan yang dilakukan?
Gorila bisa diselamatkan dari kepunahan dengan menyediakan dokter hewan, menghilangkan perangkap di hutan, dan penjagaan di hutan supaya tidak ada pemburu.
Baca Juga : Punya Banyak Kesamaan dengan Manusia, Kenapa Primata Tidak Bisa Bicara?
Selain itu, wisatawan di wilayah konservasi juga harus dibatasi teman-teman.
Selain pemburu yang mengancam gorila, rupanya gorila bisa tertular penyakit ebola dari manusia.
Wah, semoga tidak ada wabah penyakit dan pemburu jahat yang mengancam keberadaan gorila di alam liar, ya.
Oya, teman-teman, selain gorila, ada kabar baik dari paus sirip dan paus abu-abu, lo.
Baca Juga : Bekantan, Primata Berhidung Panjang yang Jadi Lambang Taman Bermain
Paus sirip (Balaenoptera physalus), berubah statusnya dari "terancam punah" menjadi "rentan", karena populasinya sekarang menjadi 100.000 ekor.
Kemudian, paus abu-abu (Eschrichtius robustus) juga berubah statusnya dari "sangat terancam punah" menjadi "terancam punah".
Paus abu-abu ini juga diuru manusia untuk diambil daging, minyak, dan lemaknya.
Tapi, dalam daftar IUCN masih ada 96.961 spesies satwa yang termasuk dalam daftar merah atau memprihatinkan, nih.
Apalagi, 26.840 satwa di dalam daftar itu termasuk yang terancam punah!
Karenanya, sebarkan pentingnya menjaga alam dan isinya pada teman-teman, guru, dan kelaurgamu di rumah, yuk!
Baca Juga : Cerita Gigantopithecus, Kera Terbesar yang Pernah Ada di Bumi
Ayo, lihat video ini juga!
Source | : | worldwildlife.org,National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR