Bobo.id - Lapisan es di Antartika selama ini dikhawatirkan akan mencair akibat dampak dari perubahan iklim, teman-teman.
Tapi ada sebuah penelitian yang menunjukkan kalau lapisan es di Antartika secara misterius mencair dari dalam, lo.
Mencairnya lapisan es di Antartika ini ternyata disebabkan karena adanya zona panas atau hotspot yang sangat besar.
Zona panas ini diperkirakan mempunyai ukuran tiga kali lipat luas kota London dan dengan ukuran sebesar itu, zona panas ini mungkin tidak akan hilang dalam waktu dekat.
Baca Juga : Ada Orang yang Tidak Bisa Tidur Tanpa Kipas Angin, Apa Sebabnya?
Karena adanya zona panas dengan zona ekstrem tersebut, menyebabkan area seluas 100x50 meter menyusut di Antartika, nih.
Penemuan zona panas di Antartika ini diketahui oleh para peneliti dengan menggunakan data radar pesawat melalui jarak 3 kilometer.
Dengan menggunakan cara tersebut, peneliti juga bisa mengetahui ketebalan, struktur, kondisi lapisan es, dan seluruh lapisan esnya.
Peneliti belum mengetahui pasti sudah berapa lama zona panas tersebut ada di bawah lapisan es Antartika.
Tapi mereka memperkirakan kalau hotspot itu sudah ada sejak ribuan atau bahkan jutaan tahun yang lalu.
Menjelajahi daerah Antartika dan mengetahui adanya zona panas ini menjadi proyek yang menarik bagi para ilmuwan, lo.
Hal ini karena hasilnya membuat orang-orang mengetahui bahwa Antartika tidak hanya terbuat dari lapisan es.
Proyek penelitian ini juga menunjukkan kalau Antartika juga terbuat dari bebatuan es kuno yang akan berdampak pada lapisan es di atasnya.
Baca Juga : Dari Mana Asalnya Darah? Kenali Fakta Pengangkut di Tubuh Kita, yuk!
Dengan ditemukannya zona panas di Antartika, wilayah ini mungkin menjadi sangat rentan terhadap pencairan lapisan es.
Kekhawatiran ini muncul karena saat ini lapisan es di Antartika mendapatkan panas dari luar dan dari dalam, teman-teman.
Saat ini para peneliti menduga zona panas tersebut muncul karena adanya batuan radioaktif dan juga panas geotermik yang datang dari bawah tanah.
Panas tadi kemudian melelehkan dasar lapisan es, kemudian menghasilkan air lelehan yang mengalir jauh di bawah lapisan es dan mengisi danau yang ada di bagian hilir.
Source | : | iflscience |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR