Bobo.id - Mungkin teman-teman pernah mendengar tentang orang Bajau Laut.
Suku Bajau Laut ini adalah suku yang hidup berpindah-pindah di lautan, yang ada di sekiar perairan Indonesia, Filipina, dan Malaysia.
Orang Bajau Laut berpindah-pindah menggunakan rumah perahu di perairan ini.
Karenanya, orang suku Bajau Laut terbisa berenang dan menyelam di lautan, teman-teman.
Menyelamnya orang Bajau ini merupakan free-diving atau menyelam bebas, lo. Jadi mereka menahan napas selama di bawah air.
Baca Juga : Wah! Ikan Paling Tua di Penangkaran Usianya 80 Tahun, Ikan Apa, ya?
Peralatan yang digunakan orang Bajau hanya kacamata renang dari kayu dan pemberat tangan.
Orang Bajau punya rekor menyelam sedalam 79 meter dan rata-rata bisa menyelam di bawah air selama tiga menit.
Meski tidak selalu di dalam air, orang Bajau lebih banyak menghabiskan kegitannya dan bekerja di bawah air, daripada di atas perahu.
Dalam sebuah penelitian yang dirilis tahun ini, tubuh orang Bajau memang mengalami evolusi secara fisik dan genetika.
Baca Juga : Wah, Ada Bebek yang Bisa Menyelam, Berenang, dan Terbang! Ini Faktanya
Maksudnya, tubuh orang Bajau perlahan-lahan mengalami perubahan yang membuat mereka bisa beradaptasi di air, berbeda dengan orang yang lainnya.
Perubahan ini mendukung gaya hidupnya yang banyak dihabiskan di dalam air. Makanya mereka bisa jadi penyelam dan perenang yang andal.
Di abad ke-20, sejumlah orang Bajau tidak berpindah, mereka tinggal di tepi laut, namun tetap memancing untuk mencari penghasilan atau makanan.
Yap, orang Bajau juga lebih sering makan ikan dibandingkan hasil pertanian, seperti desa-desa sekitarnya.
Baca Juga : Banyak Suku Terasing yang Tidak Mau Berinteraksi dengan Dunia Luar, Apa Saja?
Menurut peneliti yang mempelajari orang-orang suku Bajau, mengatakan kalau orang-orang suku Bajau punya ukuran limpa yang lebih besar dari pada orang-orang lain di sekitarnya.
Bahkan orang Bajau yang tidak menyelam juga punya ukuran limpa yang besar. Sehingga kondisi tersebut kemungkinan diturunkan leluhurnya, bukan berubah karena sering menyelam.
Memangnya limpa memengaruhi apa, sih? Ukuran limpa ini penting karena organ ini merupakan wadah sel darah merah.
Saat menyelam, limpa megerut dan mendorong sel darah merah tambahan ke peredaran darah. Ini akan meningkatkan jumlah oksigen yang dibawa oleh darah.
Reaksi ini juga ditemukan pada mamalia yang menyelam, seperti anjing laut.
Baca Juga : Wah, Burung Kedidi Paruh-Sendok Terbang dari Rusia ke Indonesia!
Setelah tes DNA, juga ada yang berubah secara genetika dalam tubuh orang Bajau, lo.
Ada sebuah gen yang mengendalikan hormon T4. Hormon ini menaikkan metabolisme tubuh atau jumlah energi yang dipakai tubuh dan bisa membantu saat kadar oksigen turun di tubuh.
Ada gen yang ditemukan dalam tubuh kebanyakan orang Bajau, yang membantu mengurangi darah di organ yang kurang penting, dan agar organ penting tidak kehabisan oksigen saat menyelam.
Gen lainnya juga ada yang mencegah penumpukan karbondioksida dalam darah.
Pada dasarnya, tubuh orang Bajau mengalami penyesuaian dengan gaya hidupnya, teman-teman.
Evolusi tubuh manusia rupanya bisa dipengaruhi oleh budayanya, ya?
Baca Juga : Kotoran Timun Laut Rupanya Baik untuk Ekosistem Alam Laut, lo!
Lihat video ini juga, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR