Bobo.id - Sebuah topeng batu berusia 9.000 tahun baru saja ditemukan oleh arkeolog Israel.
Topeng yang merupakan artefak langka ini terbuat dari batu pasir merah muda dan kuning.
Ronit Lupu yang merupakan seorang arkeolog mengatakan kalau topeng ini dibuat dengan sangat natural dan halus, lo, teman-teman.
Bahkan, di topeng ini bisa dilihat bentuk tulang pipi dan hidung dibentuk dengan sempurna.
Baca Juga : Babad Diponegoro Menjadi Warisan Ingatan Dunia UNESCO
Ada 14 buah topeng yang ditemukan oleh para arkeolog dan mirip dengan penemuan sebelumnya.
Tapi bedanya, artefak yang ditemukan saat ini merupakan artefak yang sangat sulit ditemukan, dan kalau ada yang memiliki artefak ini, biasanya dimiliki oleh kolektor pribadi.
Hal ini menyebabkan para arkeolog sulit untuk meneliti dan mempelajari topeng tersebut.
Para arkeolog mengatakan, topeng yang ditemukan ini kemungkinan memegang kunci sejarah manusia, terutama revolusi pertanian.
Baca Juga : Cergam Bona: Tari Topeng
Revolusi ini dimulai ketika manusia mengubah caranya mencari makan, dari berburu menjadi bertani dan beternak.
Perubahan ini juga dibarengi dengan berubahnya struktur sosial dan peningkatan aktivitas keagamaan, lo.
Jadi,topeng ini bisa saja mempunyai peran penting dalam proses pemujaan manusia zaman tersebut kepada para leluhurnya.
Lupu mengatakan, para ahli banyak yang mengaitkan topeng ini dengan aktivitas pemujaan karena ukuran topeng ini sama dengan wajah manusia.
Baca Juga : Bangsa Vikings Dikenal Mengenakan Helm Bertanduk, Apa Benar Begitu?
Selain punya ukuran yang sama dengan wajah manusia, bentuk hidung dan pipi yang sempurna, pada bagian mulut juga diukir bentuk gigi, nih, teman-teman.
Artefak yang ditemukan di daerah Hebron di selatan Tepi Barat ini bisa saja menjadi salah satu topeng ritual tertua yang masih ada di dunia.
Tapi pernyataan para arkeolog tersebut masih belum dapat dipastikan, nih, teman-teman, karena belum ada cukup bukti mengenai topeng tersebut.
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | BBC,National Geographic Indonesia,Newsweek |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR