Bobo.id - Hewan laut kebanyakan bernapas menggunakan insang, tapi ada juga yang bernapas menggunakan paru-paru, seperti paus.
Selain menggunakan insang dan paru-paru, ada juga, lo, cara lain yang digunakan hewan laut untuk bernapas.
Beberapa hewan laut ternyata bernapas menggunakan kulit, teman-teman, salah satunya adalah ubur-ubur.
Ubur-ubur dan beberapa hewan laut lainnya menyerap oksigen yang digunakan untuk bernapas dengan kulitnya.
Baca Juga : Wah, Tanaman dari Hutan Hujan Jawa Ini Menginspirasi Bentuk Pesawat!
Di sekujur tubuh ubur-ubur ternyata terdapat rongga gastrovascular yang berfungsi untuk makan dan juga bernapas.
Rongga gastrovascular atau gastrovaskuler ini berfungsi sebagai tempat pencernaan dan peredaran makanan ke seluruh tubuh.
Cara bernapas menggunakan kulit ini ternyata juga digunakan oleh mikroba pertama di Bumi, lo.
Jadi bernapas menggunakan kulit adalah teknik pernapasan kuno yang diprediksi sudah digunakan sekitar 2,8 miliar tahun yang lalu.
Nah, teknik bernapas melalui kulit ini juga dikenal dengan sebutan sistem pernapasan difusi.
Sistem pernapasan difusi ini digunakan oleh ubur-ubur karena ubur-ubur hanya memiliki lapisan sel luar dan lapisan sel dalam yang bagian dalamnya berupa jeli.
Lapisan ini membuat ubur-ubur tidak memerlukan banyak oksidgen seperti hewan lain yang memiliki jaringan di bagian dalamnya.
Sistem pernapasan difusi ini tetap memiliki kelemahan, lo, teman-teman.
Baca Juga : Maskot Jawa Tengah yang Cantik, Burung Kapodang Emas
Menurut ahli kelautan, Juli Berwald, sistem pernapasan difusi jauh lebih lambat dibandingkan sistem pernapasan yang membawa oksigen ke bagian tubuh yang lebih dalam.
Selain ubur-ubur, hewan laut yang bernapas dengan sistem difusi adalah bintang laut.
Bintang laut akan menyerap oksigen saat air mengalir lewat benjolan papula yang ada di kulitnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR