Gedung Siola pertama kali dibangun pada 1877 oleh Robert Laidlaw, seorang investor asal Inggris. Gedung ini digunakan sebagai toko serba ada.
Pada 1935, Robert Laidlaw meninggal dan bisnisnya bangkrut. Gedung itu pun dibiarkan kosong sampai Jepang mengambil alih saat menjajah Indonesia.
Gedung itu dinamakan Toko Chiyoda dan digunakan sebagai tempat menjual tas koper. Namun, lagi-lagi gedung itu dibiarkan kosong saat Jepang kalah dari Sekutu.
Pada perang 10 November 1945, rakyat Surabaya menggunakan gedung ini sebagai salah satu tempat pertahanan. Gedung itu pun rusak terkena tembakan.
Gedung ini diambil alih oleh Pemkot Surabaya tapi dibiarkan menjadi gedung tak terurus sampai pada 1960, ada lima orang pengusaha yang mengontraknya.
Baca Juga : Hebat, Kota Surabaya Menang Guangzhou Award di Tiongkok, lo!
Mereka memperbaiki gedung itu lalu membuka toko grosir. Gedung itu lalu dinamakan SIOLA, yang merupakan singkatan dari nama kelima orang pengusaha itu.
Dari situlah, gedung ini terkenal dengan nama Gedung Siola dan menjadi mal pertama di Surabaya selama 28 tahun.
Semakin lama, pusat perbelanjaan semakin banyak di Surabaya. Gedung Siola pun tidak bisa bersaing dan akhirnya tutup.
Setelah itu, gedung ini sempat beberapa kali digunakan untuk toko elektronik, toko baju, dan lain-lain, tapi tidak ada yang bertahan.
Pada pertengahan 2015 itulah, akhirnya Gedung Siola ini dijadikan museum dan kantor pelayanan masyarakat oleh Pemkot Surabaya.
Baca Juga : Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya, Perpaduan Agama Islam dan Budaya Tionghoa
Ada Apa Saja di Museum Surabaya?
Ada banyak sekali koleksi yang dipajang di Museum Surabaya. Mulai dari koleksi bersejarah, kesenian, alat transportasi, alat kedokteran, dan lain-lain.
Saat masuk ke museum ini, kita akan disuguhkan foto-foto orang yang pernah menjabat sebagai Walikota Surabaya mulai tahun 1916 sampai sekarang.
Berjalan ke bagian kanan, kita akan menemukan berbagai seni dan budaya khas Jawa Timur, seperti pakaian adat, wayang, dan juga replika dapur pada rumah kuno.
Lalu, ada juga koleksi dokumen-dokumen kuno yang masih ditulis dalam bahasa Belanda.
Masuk lebih dalam lagi, kita akan menemukan berbagai koleksi unik, teman-teman. Ada beberapa lembaran uang kertas kuno, telepon, radio, televisi, dan peralatan elektronik lainnya.
Ada juga beberapa alat transportasi, seperti becak, bajaj, bemo, dan angguna (angkutan serbaguna). Bahkan di museum ini juga ada lampu lalu lintas, lo. Unik, ya!
Nah, itulah berbagai macam koleksi yang ada di Museum Surabaya. Teman-teman yang ingin mengetahui sejarah Surabaya, bisa berkunjung ke sini.
Baca Juga : Yuk, Berkunjung ke Ekowisata Mangrove yang Unik di Wonorejo, Surabaya
Lihat video ini juga, yuk!
Hati-Hati Kandungan Gula di Minuman Manis, Bagaimana Memilih Minuman yang Tepat?
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR