Sumbi suri adalah teknik pernapasan khusus. Bunyinya menjadi tanda untuk berkomunikasi dengan haenyeo yang lainnya.
Para penyelam dibagi dalam beberapa kelompok menyelam, berdasar keahlian menyelamnya. Ini dilakukan agar semua haenyeo tetap dalam kondisi aman.
Proses menyelam para haenyeo juga diatur dalam peraturan daerah, lo. Seperti kapan boleh "memanen" hasil laut, dan wilayah mana saja yang boleh diambil hasil lautnya.
Ini adalah upaya untuk menjaga kesehatan ekosistem bawah laut di Pulau Jeju.
Baca Juga : Cerita Nelayan Lobster di Pantai Watukarung, Ternyata Menangkap Lobster Tidak Bisa Sembarangan
Dalam sebuah buku sejarah di Korea, penggambaran haenyeo ditemukan di abad ke-16, lo.
Di zaman dahulu, anak-anak perempuan juga sudah belajar menjadi haenyeo sejak berusia 10 tahun, teman-teman.
Mereka biasanya akan terus menyelam sampai berusia 70 atau 80 tahun. Hebat sekali, bukan?
Perempuan haenyeo di pulau Jeju sangat dihormati, lo. Karena mereka memiliki etika bekerja yang kuat, teman-teman.
Begitu dihormatinya, haenyeo juga menjadi salah satu simbol bagi pulau Jeju, nih.
Baca Juga : Warna Perairan Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik Berbeda, Apa Sebabnya?
Source | : | Culture Trip,UNESCO |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR