Bobo.id - Saat ini, cheetah tercatat sebagai hewan tercepat di dunia yang bisa berlari hingga 120 kilometer per jam.
Selain cheetah, ada juga, lo, hewan kecil yang mempunyai kemampuan bergerak super cepat.
Hewan ini dikenal dengan sebutan semut drakula atau Mystrium camillae. Predator bawah tanah ini sangat pemalu dan sulit dipahami.
Pergerakan semut drakula yang sangat cepat ini terdapat di bagian rahangnya yang bisa menutup lima ribu kali lebih cepat dibandingkan kedipan mata manusia, lo.
Baca Juga : Pahami Perilaku Cicak, Ini 5 Rahasia Cicak yang Harus Kamu Ketahui
Studi atau penelitian terhadap semut drakula ini dilakukan oleh para ilmuwan dari Smithsonian menggunakan kamera berkecepatan tinggi.
Untuk pertama kalinya, para ilmuwan berhasil menangkap pergerakan semut drakula yang sangat cepat.
Proses semut drakula menutup rahangnya ini sama seperti jentikan jari yang dilakukan oleh manusia dan juga Thanos.
Bedanya, 'jentikan' yang dilakukan oleh semut drakula ini berlangsung sangat cepat, hanya memerlukan waktu 0,000015 detik dengan kecepatan sekitar 320 kilometer per jam!
Baca Juga : Wow! Fosil Semut Ini Sudah Terjebak Jutaan Tahun di Batu Ambar
Dengan kecepatan ini, semut drakula memegang rekor sebagai hewan yang mempunyai manuver biologis tersepat di dunia, teman-teman.
Sebelumnya, hewan yang mempunyai pergerakan tercepat adalah hewan arthropoda seperti udang mantis dan froghopper.
Di garis keturunan semut, ternyata ada 6 garis keturunan yang mempunyai rahang kuat, tapi semut drakula punya bentuk rahang yang unik.
Baca Juga : Wah, Ada Dinosaurus Thanos yang Baru Ditemukan Fosilnya, lo!
Berbeda dengan semut rahang perangkap, rahang yang dimiliki semut drakula ini bermula dari posisi tertutup kemudian setelah dijentikkan akan meluncur hingga saling berhadapan.
Rahang yang disebut mandibular ini mempunyai mekanisme pegas dan selot yang memungkinkan rahang terbuka dan tertutup.
Nah, struktur unik inilah yang memberikan kecepatan tinggi untuk semut drakula, karena pada semut rahang perangkap, struktur pegas dan selotnya terpisah.
Hal ini membuat semut rahang perangkap membutuhkan waktu tiga sampai 60 kali lebih lama untuk menutup rahangnya.
Menurut para ahli, rahang yang dimiliki semut drakula ini kemungkinan berkembang dari tempat asalnya di wilayah tropis Asia Tenggara dan Australia.
Baca Juga : Nenek Moyang Mamalia Berusia 300 Juta Tahun Ternyata Mirip Dinosaurus
Kebiasaan mencari makan dan bersarang semut drakula terbatas pada terowongan di kayu dan tanah yang membuatnya tidak memungkinkannya membuka rahang secara luas.
Hal ini berbeda dengan semut rahang perangkap yang sebagian besar mencari makan di tempat terbuka.
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR