Bobo.id - Hei teman-teman, pasti sudah tidak sabar menunggu cerita misteri hari ini.
Cerita misteri hari ini bercerita tentang Detektif Holmes yang sakit parah.
Yuk, kita langsung baca cerita hari ini.
-------------------------------------
Baca Juga : Apakah Mutiara Berasal dari Air Liur Tiram? Ini Fakta Asal Mutiara
Dokter Watson langsung membayangkan Holmes yang terbaring di tempat tidur dan menghitung menit menuju ajalnya.
“Hidup Holmes tergantung padaku!” gumam dokter Watson panik.
Kepala pelayan itu keluar dari ruang kerja majikannya. Namun sebelum ia menyampaikan pesan majikannya itu, dokter Watson mendorongnya ke samping dan menerobos masuk ke ruang kerja Culverton Smith.
Dengan jeritan marah, seorang lelaki bangkit dari kursinya. Matanya melotot mengancam menatap Dokter Watson. Kepalanya besar dan botak.
"Apa-apaain ini?" jeritnya dengan suara tinggi. “Aku kan sudah bilang pada pelayanku, akan menemuimu besok pagi!”
"Aku minta maaf," kata dokter Watson. "Tapi masalahku ini tidak bisa ditunda Pak Culverton Smith. Pak Sherlock Holmes ..."
Baca Juga : Burung Tertua di Dunia Berusia 68 Tahun Baru Saja Bertelur Lagi!
Baca Juga : Film Mary Poppins Returns Mengajak Kita Masuk ke Dunia Penuh Keajaiban
Ketika menyebut nama Sherlock Holmes, dokter Watson melihat ekspresi wajah Culverton Smith seketika berubah. Kemarahan di wajahnya langsung hilang. Kini ia tampak tegang dan waspada.
"Jadi, Holmes yang mengutusmu?” tanyanya.
"Ya, aku baru saja dari rumahnya,” kata dokter Watson.
"Bagaimana dengan Holmes? Bagaimana kabarnya?"
"Dia putus asa karena sakit sekarat. Itu sebabnya aku datang."
Pria itu membalik tubuhnya. Sekilas dokter Watson melihat wajahnya di cermin dekat perapian. Culverton Smith tampak tersenyum keji. Ia lalu menoleh tajam ke dokter Watson seperti menyelidiki.
"Aku ikut prihatin kalau dia sedang sakit. Aku hanya mengenal Pak Holmes karena ada beberapa urusan bisnis bersamanya. Aku menghormatinya karena dia sangat berbakat.
Dia ahli dalam menangani kejahatan. Sementara saya ahli mengobati penyakit. Dia dengan senang hati mengurusi kejahatan, sementara saya mengurusi wabah penyakit. Dia mengurusi para penjahat. Sementara, saya mengurusi kuman-kuman. Itu dia penjara-penjaraku!” lanjutnya sambil menunjuk sebarisan botol dan stoples di atas meja di ruangan itu. "Di dalam gelatin-gelatin itu, ada kuman-kuman yang paling mematikan yang sedang aku kembangbiakkan.”
Baca Juga : Burung Tertua di Dunia Berusia 68 Tahun Baru Saja Bertelur Lagi!
"Karena pengetahuan Anda yang istimewa itulah, makanya Pak Holmes ingin bertemu Anda. Katanya, hanya Anda satu-satunya orang di London yang bisa membantunya," bujuk dokter Watson.
Pria berkepala botak itu tampak terkejut dan menatap dokter Watson.
"Mengapa Holmes mengira aku bisa menolongnya?”
"Karena Anda sangat ahli tentang berbagai wabah penyakit dari negara-negara belahan dunia Timur.”
"Tapi mengapa dia berpikir bahwa penyakit yang dia derita itu adalah penyakit wabah dari Timur?” tanya Culverton Smith penasaran.
"Belum lama ini, Pak Holmes mendapat tugas dari kepolisian. Dia melakukan penyelidikan di antara para pelaut Tiongkok di dermaga. Pak Holmes merasa dia tertular penyakit itu dari para pelaut Tiongkok.”
Culverton Smith tersenyum ramah. "Oh, begitu ya? Tapi, aku percaya penyakitnya tidak seserius yang dia kira. Sudah berapa lama Holmes sakit?”
"Sekitar tiga hari."
"Apakah dia mengigau?"
"Pak Holmes mengoceh dan mengigau seperti orang gila," ujar dokter Watson dengan nada suara sangat khawatir.
"Wah, ini kedengarannya serius. Aku sungguh keterlaluan kalau tidak menolongnya. Aku memang tidak suka kalau diganggu saat sedang bekerja. Tapi ini memang kasus luar biasa, dokter Watson. Aku akan datang bersamamu ke rumah Holmes sekarang juga!”
Baca Juga : Di Planet Mars Ada Kawah yang Dipenuhi dengan Es yang Tidak Meleleh!
Dokter Watson segera teringat pesan Holmes.
"Tapi, maaf, aku ada janji lain hari ini,” kata dokter Watson.
"Kalau begitu, biar aku pergi sendiri. Aku masih punya catatan alamat rumah Holmes. Percayalah, aku akan tiba di rumahnya sekitar setengah jam lagi.”
Dokter Watson segera pergi dari rumah Culverton Smith. Sesaat kemudian, ia sudah berada di kamar Holmes dengan jantung berdebar. Ia sudah membayangkan hal buruk terjadi pada saat ia pergi.
Dan dokter Watson sangat lega ketika melihat keadaan Holmes justru sedikit membaik.
Penampilannya memang masih mengerikan seperti saat dokter Watson meninggalkannya. Namun, ia tak mengigau lagi walau ia berbicara masih dengan suara lemah.
"Apakah kau berhasil bertemu dengannya, Watson?” tanya Holmes.
"Ya! Dia akan datang."
"Kamu memang mengagumkan, Watson! Kau adalah pembawa pesan terbaik di dunia ini!”
"Tadi dia ingin ke sini bersamaku."
"Ooo, itu jelas tidak mungkin, Watson. Apakah dia bertanya apa yang membuatku terjangkit penyakit ini?"
"Aku bilang, kau belum lama ini menyelidiki pelaut-pelaut dari Tiongkok di dermaga. Mungkin kau tertular penyakit ini dari mereka.”
"Tepat! Kau telah melakukan semua hal baik yang bisa dilakukan seorang sahabat. Dan sekarang, sebaiknya kau tidak terlihat ada di sini.”
Baca Juga : Kenapa Kita Bisa Merasa Merinding, ya? Cari Tahu Sebabnya, yuk!
"Aku harus menunggu dan mendengar pendapatnya, Holmes."
"Tentu saja kamu harus dengar, Watson. Tapi menurutku, pendapat Pak Culverton Smith akan jauh lebih jujur kalau dia membayangkan sedang bicara berduaan saja denganku. Kau bisa sembunyi di ruangan kecil di belakang kepala tempat tidurku, Watson!” kata Holmes.
"Ya ampun, Holmes! Kau keterlaluan!"
"Tidak ada pilihan lain, Watson. Aku senang kalau kau mau sembunyi di sana!”
Tiba-tiba, Holmes duduk dengan wajah tegang.
"Ada bunyi kereta kuda berhenti, Watson. Cepat sembunyi, kawan, kalau kau sayang padaku. Ingat! Jangan bergerak apapun yang terjadi. Jangan bergerak! Jangan bicara! Dengarkan saja semuanya dengan telingamu!"
Baca Juga : Bagaimana Cara Menghitung Usia Kucing Jika Diibaratkan Usia Manusia?
Kemudian dalam sekejap, semangat dan kekuatan Holmes itu kembali hilang. Suaranya yang tadi jelas, kini terdengar bagai hembusan napas bercampur igauan samar-samar. Watson segera sembunyi. Dan dari tempat persembunyiannya, ia mendengar langkah kaki di atas tangga.
Pintu kamar Holmes lalu terbuka, dan ditutup lagi oleh si pengunjung. Dokter Watson memasang telinga. Namun, ia hanya mendengar keheningan panjang. Ia juga mendengar nafas berat dari Holmes. Dokter Watson membayangkan si pengunjung itu berdiri di samping tempat tidur dan melihat ke bawah pada Holmes. Akhirnya, keheningan itu pecah.
"Holmes!" seru suara itu. "Holmes!" serunya lagi membangunkan Holmes yang sedang tidur. "Apa kau bisa mendengar suaraku, Holmes?" Terdengar bunyi gemerisik, seakan si pengunjung itu mengguncang kasar pundak Holmes.
"Apakah itu kau, Pak Smith?" Holmes berbisik. "Aku hampir tidak berani berharap kau akan datang." (Bersambung)
Cerita: Arsip Bobo
Baca Juga : Wah, Ada Pohon Natal Ramah Lingkungan yang Dibuat dari Tutup Botol
Lihat juga video ini, ya.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR